Fri. Nov 22nd, 2024

Napak Tilas Soekarno ke Ende, BPIP Akui Ende Sebagai Rahimnya Indonesia

Romo Benny Susetyo paling kanan.

ENDE, TEMOUSDEI.ID-Selain disebut sebagai Kota Pancasila Ende Juga disebut sebagai rahimnya Indonesia, lantaran Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia yang dirumuskan oleh Bung Karno saat diasingkan.

Dalam kunjungan kerjanya BPIP melakukan Napak Tilas Bung Karno di Ende (10/12/2021) dipimpin langsung Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D.

Yudian menceritakan sejarah penjajahan sejak ratusan tahun akibat tidak memiliki teknologi militer sehingga Indonesia mengalami kemiskinan, terbodohkan, tersakitkan.

“Tetapi kita berhasil proklamasi di tengah Perang Dunia ke-2, dengan teknologi militer dan dapat mempersatukan semua elemen bangsa tanpa berdarah yang salah satu tonggaknya Kota Ende,” tegasnya.

Yang pertama BPIP mengunjungi pelabuhan Ende yang merupakan tempat tiba Bung Karno dengan Bu Inggit, Bu Amsi sama anak angkatnya Ratna Djuamdi karena Ende merasa sudah ujung dunia. Selanjutnya BPIP juga mengunjungi tempat lapor diri di tempat militer Belanda yang bangunannya masih utuh dan asli.

Tidak hanya itu rombongan BPIP mengunjungi Rumah Pengasingan pada tahun 1934-1938. Dalam kesempatan tersebut Kepala BPIP juga sempat shalat hajat di tempat shalat yang biasa digunakan Bung Karno saat diasingkan.

Selain rumah pengasingan BPIP juga mengunjungi tempat teater milik Group Bung Karno, Biara dan melakukan ziarah ke makam Almarhumah Bu Amsi.

“BPIP sebagai Badan ditugaskan untuk menjaga Pancasila. Di Ende ini menjadi berpikir bagaimana membangun Negara Indonesia dengan pondasi Pancasila yang kuat,” paparnya.

Dalam napak tilasnya dalam waktu satu hari itu BPIP kemudian melakukan dialog dengan tokoh masyarakat, pemerintah, tokoh agama, tokoh akademisi, media dan dunia usaha di Taman Pancasila tepatnya dibawah pohon sukun dan mengunjungi Pondok Pesantren Wali Sanga.

Pemecah rekor sebagai dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang menembus Harvard Law School di Amerika Serikat itu juga sempat memberikan pidato di masjid Ar Rabhithah saat shalat Jum’at.

Ia menjelaskan khilafah bukan perintah agama. Maka jangan sampai melawan Negara, karena pilihan Bung Karno Sangat tepat, yaitu Pancasila.

Bupati Kabupaten Ende Drs. H. Djafar H. Achmad, M.M mengapresiasi kepada BPIP yang sudah melakukan kunker ke Ende sebagai kota Pancasila dan menyebut Rahimnya Indonesia.

Meski demikian ia berharap kepada BPIP untuk memperhatikan serius Kabupaten Ende. Bahkan ia mendorong Presiden untuk datang ke Ende dalam momentum lahir Pancasila.”Saya berharap Presiden datang ke Ende terutama hadir dalam momentum hari lahir Pancasila,” ujatnya.

Selain itu ia juga berharap BPIP dapat menjembatani Bandung dan Ende, mengungat Ibu Amsi merupakan warga Bandung yang Meninggal di Ende. “Kami juga mengusulkam Bu Amsi menjadi salah seorang Pahlawan Nasional,” tegasnya.

Dalam dialog di bawah pohon sukun yang di mooderatori Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo tersebut BPIP akan berupaya mendorong usulan-usulan Pemrintah Kabupaten dan Masyarakat Ende.

“Akan segera menindaklanjutinya karena disinilah tempat soekarno menem ukan mutiara yang berharga karena kota ini bukan kenangan tp getaran sejarah dunia di sini,” paparnya.

Menurutnya menggali Pancasila merupakan panggilan peradaban Dunia. Soekarno menemukan titik besar Ideologi liberal dan sosialisne.

Selain itu program yang akan didorong adalah program literasi Pancasila dan Perpustakan agar Pancasila  bisa aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara.

Saat menjadi Narasumber Pater, Dr. Philipus Tule, SVD Rektor Universotas Katolik Widiya Mandira Kupang mengakui secara nasional dan global ende dikenal tempat soekarno dibuang dna menemukan banyk mutiara. “Kita dengar dari cerita dari orang luar, tapi sebai orang ende, kita harus menerima itu dan menggali lebih dalam lagi,” harapnya.

Hadir juga Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringa Ir. Prakoso, M.M. Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama BPIP Elfrida Herawati Siregar, Direktur Standarisasi Materi dan Metode Aparatur Negara BPIP Aris Heru Utomo, SH., MBA., M.Si. Pejabat dan Staf BPIP dan Pemerintah Kabupaten Ende. (ER/tD)

Related Post