BANDUNG, TEMPUSDEI.ID (14/1/22)-Bawaslu dan Pemuda Katolik memiliki misi suci menghadirkan Pemilu yang berkualitas dan berintegritas. Ending-nya demokrasi kita semakin baik.
Hal tersebut dikatakan Abdullah, S. TP, Ketua Bawaslu Jawa Barat usai menandatangi Memorandum of Understanding tentang Pengawasan Partisipatif Melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat bersama Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Barat pada Kamis (13/01/2022) bersama Ketua Pemuda Katolik Komda Jabar, Edi Silaban, di Ruang Rapat Kantor Bawaslu Jabar, Jalan Turangga No. 25, Lengkong, Bandung, Jawa Barat.
Dalam kesempatan ini, Abdullah menyebut kehadiran Pemuda Katolik menjadi energi penting bagi Bawaslu dalam membangun komitmen bersama dalam menghadirkan satu misi mulia.
Kontestasi di Indonesia, lanjut Abdullah, masih diwarnai narasi-narasi kebencian, isu SARA yang merusak demokrasi. “Yang harus diwaspadai adalah populism. Maka tugas kita bersama dalam bingkai demokrasi untuk mendudukkan kaidah demokrasi ini di mana nilainya terinternalisasi yakni satu pengakuan atas semua golongan dan penghormatan semua golongan. Ini tugas kita bersama” tambahnya.
“Saya kira Pemuda Katolik menjadi resource penting. Hari ini adalah momen bagian membangun komitmen bersama mengawal pemilu. Saya apresiasi kehadiran Pemuda Katolik dalam membangun fundamental nilai demokrasi untuk indonesia lebih baik. Selamat datang dan terima kasih sudah hadir. Komitmen yang kita ikat dengan MoU ini pastikan kita saling support dalam misi suci tadi” tutup Ketua Bawaslu Jabar.
Usai menandatangani MoU, Edi Silaban mengatakan, “Atas nama organisasi Pemuda Katolik kami ucapkan terima kasih telah tercapainya kerja sama dan penandatanganan MoU ini. Tentu ini komitmen Pemuda Katolik demi menciptakan Pemilihan Umum yang berintegritas dan demokratis.” kata Edi Silaban usai menandatangani MoU.
Pelaksanaan Nota Kesepahaman, jelas Edi, mencakup beberapa ruang lingkup seperti di bidang pendidikan, penelitian, pengawasan partisipatif, kajian isu kepemiluan, program pojok pengawasan hingga keterlibatan kader Pemuda Katolik dalam Sekolah Kader Pengawas Partisipatif.
“Ke depan Pemuda Katolik Jabar akan melaksanakan Rapat Pleno untuk membentuk Lembaga Pendidikan Demokrasi sebagai bentuk menindaklanjuti MoU dan sebagai inkubator kader Pemuda Katolik yang konsen pada isu Kepemiluan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Politik dan Kepemiluan PP Pemuda Katolik, Antonius Beny Wijayanto yang turut mendampingi proses MoU menjelaskan bahwa Pemilu yang berkualitas dan bermartabat sudah semestinya didorong dengan adanya pengawasan partisipatif secara aktif dari masyarakat.
“Maka Pemuda Katolik mengambil inisiasiatif mendekatkan diri untuk bersinergi dengan Bawaslu sebagai lembaga yang secara undang–undang memiliki porsi untuk melakukan pengawasan pemilu” tegas Beny.
Sebelumnya, Pemuda Katolik Jabar turut melibatkan kadernya sejak 2019 dalam gelaran pendidikan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP). Pada tahun 2020, terdapat dua kader dari Kabupaten Bogor, Padro Franciscus meraih peserta terbaik I dan Kabupaten Bandung, Melisa Juita Nainggolan meraih peserta terbaik II dalam SKPP Bawaslu RI lalu.
Turut hadir memberikan sambutan Komisioner Bawaslu Jabar Zaki Hilmi, Kepala Sekretariat Bawaslu Jabar Eliazar Barus berserta jajaran. Hadir pula para Kader SKPP dari Pemuda Katolik diantaranya Alfredo Willy Martin, Benny Hamonangan (Kota Bandung), dan Bernardo Julianus Pelea Coban (Kabupaten Bogor). (tD)