JAYAPURA, TEMPUSDEI.ID-Bumi Okmin kembali berduka. Mantan Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua, Drs. Wellington Lod Wenda, M.Si, meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi, bilangan Jalan Suprapto, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (11/03/2022) pukul 06.00 WIB. Ia berpulang setelah menjalani perawatan di rumah sakit itu akibat menderita sakit.
Wellington adalah peletak dasar pembangunan Pegubin. Ia menjabat sebagai bupati Pegubin selama dua periode yakni 2005-2010 berpasangan dengan Drs. Theo Sitokdana dan periode 2010-2015 bersama Yakobus Wayam.
“Telah berpulang ke pangkuan Allah Bapa di Surga, Bapak Drs Wellington Lod Wenda, M.Si di Rumah Sakit Yarsi Jakarta pukul 06.00 WIB,” demikian informasi yang menyebar di sejumlah whatsapp group di Papua.
Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, ST.M.Si menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya mantan bupati Pegubin, Wellington Wenda.
“Beliau sangat berjasa bagi kemajuan Pegunungan Bintang. Beliau yang meletakkan dasar pembangunan dan merintis kemajuan. Kami anak-anak Pegunungan Bintang yang menjadi pemimpin hari ini, juga adalah berkat jasanya menyiapkan SDM dan kader,” kata Bupati Spei.
Menurut Spei, seluruh masyarakat Pegunungan Bintang, terutama para pemimpin di level birokrasi pemerintahan, politik maupun kepemudaan, harus meneruskan roh dan semangat seorang Wellington dalam membangun Bumi Okmin.
“Selamat jalan orang tua kami, dan terima kasih atas jasa-jasamu. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” tegas Spei.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang drg. Aloysius Giyai, M.Kes mengatakan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang bersama seluruh jajaran serta masyarakat merasa kehilangan sosok Wellington Wenda, pemimpin yang rendah hati dan bertangan dingin memajukan masyarakat dan daerah dengan totalitas pengabdian .
“Beliau bukan hanya seorang pemimpin formal, tetapi juga sosok panutan masyarakat. Gaya kepemimpinan melayani masyarakat adalah legacy atau warisan besar pemerintah dan masyarakat Pegunungan Bintang saat ini dan di masa akan datang. Pemerintah dan masyarakat sungguh merasa kehilangan sosok seperti beliau,” ujar Alo saat dihubungi dari Oksibil, ibukota Pegunungan Bintang, Jumat (11/03/2022).
Mendapat Kampak Batu
Theodorus Sitokdana, mantan Wakil Bupati Pegunugan Bintang yang mendampingi Wellington Wenda pada periode 2005-2010, merasa sedih dan kaget mendengar kabar kepergian sahabatnya Wellington.
Menurut Theo, ketika ia mendampingi Almarhum sebagai Bupati Pegunungan Bintang, ia merasakan karakter kepemimpinannya yang sangat kebapakan dan bijaksana. Welington juga sangat dekat dan mengasihi rakyat Pegubin.
Theo mengisahkan, saat Wellington Wenda pertama kali tiba di Oksibil, ia diberikan sebuah kampak batu oleh Ketua Dewan Adat Pegunungan Bintang, Amoksarem Uropmabin. Theo ingat baik pesan tua adat ini kepada Wellington. Tua adat itu berpesan bahwa kampak batu ini dulu dipakai oleh nenek moyang masyarakat Pegunungan Bintang untuk memotong kayu, membuka hutan, membuat rumah, dan berkebun guna mempertahankan hidup.
“Kata tua adat itu kepada Pak Wellington. ‘Saya berikan kampak batu ini kepada anak Bupati. Pakailah dan jadikan sebagai simbol dalam proses membangun Kabupaten Pegunungan Bintang.’ Pesan ini dijadikan sebagai pedoman dan titik awal memulai pembangunan di Pegunungan Bintang selama periode kami berdua memimpin Pegunungan Bintang lalu beliau lanjutkan periode kedua bersama wakil bupati, Pak Yakobus Wayam,” kata Theo.
Theo mengisahkan, meski kerap menghadapi berbagai kendala dan tantangan, baik geografis maupun keterbatasan semua sumber daya, Welington terkenal keras kepala dan pemikir. Ia tetap berupaya meletakkan dasar dan arah pembangunan dengan sangat monumental, fenomenal, fundamental dan prestisius dalam semua aspek.
“Terbukti ia mengubah wajah Oksibil menjadi sebuah kota di daerah pegunungan Papua. Almarhum juga satu-satunya bupati di daerah pegunungan Papua kala itu yang mendapat penghargaan Presiden Republik Indonesia atas keberhasilannya memajukan Pegubin bersama jajaran pemerintah dan masyarakat,” tutur Theo yang saat ini menjadi Staf Khusus Bupati Pegubin Bidang Pendidikan dan Kesehatan ini.
Peduli Pendidikan
Pada masa kepemimpinannya, banyak anak asli Pegunungan Bintang dikirim keluar daerah untuk melanjutkan studi lalu kembali mengabdikan diri di daerahnya. Sejumlah kampus diajaknhya bekerja sama seperti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Yayasan Binterbusih di Semarang.
“Hasilnya banyak sarjana asli Pegunungan Bintang lulusan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Unika Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan beberapa perguruan tinggi lain di Jawa. Pak Wellington Wenda meningalkan cerita memorable inspiratif bagi pemerintah dan masyarakat Pegunungan Bintang,” urainya.
Untuk dikeyahui, Drs. Wellington Lod Wenda, M.Si lahir pada 18 November 1954. Sebelum menjabat sebagai Bupati Pegubin, ia pernah menjabat Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua. Ia pergi meninggalkan isteri terkasih Y. Kogoya dan sang putra, Kris Kogoya.
Pada 2013, saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua, Welington maju menjadi calon gubernur berpasangan dengan Wenan Watori. Keduanya meraih 153.453 suara atau 7 persen. Pilgub itu dimenangkan oleh Lukas Enembe-Klemen Tinal dengan memperoleh 1.199.657 suara atau 52 persen dari total suara sah 2.713.465 suara yang tersebar di 28 kabupaten/kota di Papua mencapai.
Pada 2016, Wellington juga terlibat dalam urusan politik sebagai Ketua DPW Partai Idaman Provinsi Papua. Sayangnya, partai besutan Rhoma Irama itu tidak lolos verifikasi oleh KPU dan Bawaslu RI menjadi peserta Pemilu 2019.
Selamat Jalan Putra Terbaik Papua. Terima Kasih Atas Jasa-Jasamu. Tuhan Menyambutmu di Surga Abadi! (GMR*)