JAKARTA, TEMPUSDEI.ID-Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian mengecam segala bentuk tindak kekerasan dalam demo mahasiswa dan menyesalkan terjadinya pengeroyokan terhadap dosen sekaligus alumni UI Ade Armando serta meminta pihak berwajib mengusut tuntas para pelakunya.
“ILUNI UI mengecam segala bentuk kekerasan di kegiatan Aksi yg digerakkan mahasiswa pada 11 April serta menyampaikan rasa prihatin atas kejadian yang menimpa salah seorang dosen yang juga alumni UI Ade Armando,” tegas Andre melalui keterangan tertulis, Senin (11/4)
Andre berpendapat, seharusnya kebebasan berekspresi dilakukan dengan cara yang baik serta tidak boleh menghalalkan tindak kekerasan dan pengeroyokan dari pihak manapun. Apalagi, tujuan Ade Armando adalah untuk menyuarakan dukungannya terhadap perjuangan mahasiswa dengan cara yang damai. “Kedatangan beliau adalah bentuk ekspresi berpendapat yang seharusnya dilindungi undang-undang, apalagi dengan cara yang damai,” kata Andre.
Lebih jauh Andre mengatakan karena tindak kekerasan seperti pengeroyokan dan potensi kekerasan lainnya yang mungkin terjadi, semakin hari menunjukkan masyarakat Indonesia mudah terpolarisasi. Hal ini seiring keprihatinan masyarakat atas situasi pandemi, gejolak sosial dan harga-harga yang naik serta tensi politik yang meningkat menuju 2024. “Kebutuhan mendesak saat ini adalah Kohesi Kebangsaaan, sehingga anak bangsa tidak mudah terpecah belah karena polarisasi yang semakin menajam,” kata Andre.
Gerakan Kohesi Kebangsaan merupakan gerakan yang diinisiasi Iluni UI telah bergulir sejak 28 Oktober 2021. Gerakan ini bertujuan untuk meredam ancaman polarisasi bahkan potensi disintegrasi yang semakin menajam, termasuk beredarnya ujaran kebencian dan berita bohong (hoaks) di tengah situasi pandemi.
Andre juga berharap agar ruang demokrasi dapat senantiasa dilindungi dari tindakan-tindakan dan ancaman-ancaman yang akan menodai demokrasi. “ILUNI UI berkomitmen untuk menjaga ruang-ruang demokrasi, salah satunya melalui gerakan Kohesi Kebangsaan yang akan melibatkan banyak elemen masyarakat dan menghindari polarisasi politik di masyarakat yang harus bahu membahu menangani pandemi dan dampaknya,” tegasnya. (tD/*)