Romo John Kota Sando, Pr
Film “Jesus of Nazaret” (Yesus dari Nazaret) garapan sutradara terkenal Franco Zeffirelli memberikan suatu potret pergulatan batin para murid ketika memperoleh berita tentang kebangkitan Yesus yang disampaikan Maria Magdalena kepada mereka.
Suasananya begitu hiruk pikuk dan kacau balau. Yang satu berlari mencari Simon Petrus. Yang lain malah mencurigai orang lain bahwa jenazah Yesus telah dicuri orang dan disembunyikan. Ada juga yang lari ke kubur bersama-sama, tetapi mungkin karena larinya kurang cepat, lalu didahului murid yang lain.
Ada yang sudah sampai di depan kubur, tetapi tidak berani masuk. Ada yang menjenguk ke dalam kubur dan melihat bahwa ternyata hanya sehelai kain kafan yang tergeletak di makam.
Dalam film itu Maria menunjukkan sikap kecewanya atas kelambanan mereka dalam memahami misteri kebangkitan Yesus. Mereka masih terperangkap dalam rasa bingung dan kecewa karena Yesus yang mereka ikuti akhirnya harus mati di palang salib penghinaan.
Tampilnya tiga wanita hebat (Maria Magdalena, Ibunda Yakobus dan Salome) dalam peristiwa kebangkitan Yesus menyadarkan para murid Yesus dan kita semua bahwa misteri kebangkitan Yesus hanya dapat dipahami dengan iman, bukan pertama-tama dengan perasaan.
Dengan ini tiga wanita hebat itu hendak menyampaikan kepada kita bahwa kalau kita terlalu mengandalkan perasaan-perasaan kita dalam memahami sesuatu, maka kita akan selalu berada dalam keragu-raguan dan ketidakpastian. Tetapi kalau kita hidup dengan iman kita, maka kita akan selalu memiliki keyakinan yang kuat bahwa di dalam Tuhan tak ada sesuatupun yang mustahil.
Warta tentang kebangkitan Yesus mengingatkan kita bahwa dalam ketakberdayaan dan kerapuhan manusiawi kita, Yesus hadir sebagai pembawa harapan: bahwa penderitaan yang sering mendera tidak boleh membuat kita menjadi orang yang kehilangan iman dan harapan.
Dengan kebangkitan-Nya, Yesus menjadi jawaban atas segala persoalan hidup kita. Maka benarlah kata Rasul Paulus ini: “Andai Yesus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami, dan sia-sialah juga kepercayaan kamu” (IKor.15:14).
Pada Malam Paskah ini kita boleh merayakan kemenangan iman kita. Kita boleh berbangga dan bersyukur bahwa kekuatan cahaya kebangkitan Kristus telah menghancurkan kekuasaan maut dan kita semua boleh mengambil bagian dalam kemuliaan dan kebangkitan-Nya.
Kita boleh berbangga dan bersyukur karena segala ketakutan dan kecemasan dihalau oleh kekuatan cahaya kebangkitan Kristus.
Tiga wanita hebat itu juga mewartakan kepada kita tentang makna terdalam dari peristiwa tergulingnya batu penutup makam di makam Yesus.
Mereka mewartakan bahwa dengan kebangkitan Yesus dari alam maut, Ia juga akan sanggup menggulingkan batu-batu persoalan hidup kita yang sering membebani dan menindih kehidupan kita. Iman akan kebangkitan Yesus selalu meyakinkan kita bahwa mukjizat Tuhan itu selalu nyata dalam kehidupan kita, asalkan kita sungguh percaya kepadaNya.
Iman akan Yesus yang bangkit mengubah dan mengalahkan segalanya. Iman akan Yesus yang bangkit membuka pintu rahmat Tuhan di setiap hal dalam kehidupan kita.
Yesus bangkit, Yesus menang. Kitapun juga ikut bangkit dan menang bersama-Nya. Selamat Pesta Paskah buat kita semua. Alleluia. Tuhan memberkati.
Salve dan Berkat Tuhan.
Merauke Papua, 16 April 2022.