TEMPUSDEI.ID-Paus Fransiskus berbicara tentang ajaran Yesus dan Buddha selama pertemuan dengan delegasi Buddha dari Thailand pada hari Jumat.
“Sedihnya, di semua sisi, kita mendengar tangisan manusia yang terluka dan bumi yang hancur. Buddha dan Yesus memahami perlunya mengatasi egoisme yang menimbulkan konflik dan kekerasan,” kata Paus di Vatikan, 17 Juni.
Dia menambahkan: “Dhammapada meringkas ajaran Buddha sebagai berikut: ‘Untuk menghindari kejahatan, mengembangkan kebaikan, dan membersihkan pikiran seseorang — ini adalah ajaran Sang Buddha.’”
“Yesus memberi tahu murid-muridnya: ‘Aku memberimu perintah baru, agar kamu saling mengasihi. Sama seperti Aku telah mengasihi kamu, kamu juga harus saling mengasihi,’” kata Fransiskus, mengutip dari Yohanes 13:34.
“Tugas kita hari ini,” lanjutnya, “adalah untuk membimbing pengikut kita masing-masing ke rasa kebenaran yang lebih jelas bahwa kita semua adalah saudara dan saudari. Oleh karena itu, kita harus bekerja sama untuk menumbuhkan kasih sayang dan keramahan bagi semua manusia, terutama yang miskin dan terpinggirkan.”
Pertemuan Paus Fransiskus dengan delegasi Thailand menandai peringatan 50 tahun pertemuan bersejarah antara Paus Paulus VI dan Yang Terhormat Somdej Phra Wannarat, Patriark Buddha Tertinggi ke-17 Thailand, pada 5 Juni 1972.
Dalam pidatonya, Paus Fransiskus memuji 50 tahun pertumbuhan yang stabil dalam dialog dan kolaborasi antara umat Buddha dan Katolik Thailand.
Dia juga memperbarui kata-kata Paus Paulus VI 50 tahun yang lalu kepada delegasi Thailand, bahwa “kami sangat menghargai harta spiritual, moral, dan sosial budaya yang telah dianugerahkan kepada Anda melalui tradisi berharga Anda.”
“Kami mengakui nilai-nilai yang Anda pelihara, dan kami berbagi keinginan bahwa nilai-nilai itu harus dilestarikan dan dipupuk,” lanjut Paus Fransiskus.
“Kami berharap akan ada peningkatan dialog persahabatan dan kolaborasi erat antara tradisi yang Anda wakili dan Gereja Katolik.”
Delegasi Buddha Thailand termasuk tiga biksu Buddha terkemuka dari aliran Theravada dan Mahayana, 60 umat Buddha awam, dan beberapa perwakilan dari Gereja Katolik Thailand.
Paus Fransiskus mengenang kunjungannya ke Thailand pada 20-23 November 2019, “dan sambutan dan keramahan luar biasa yang saya terima.”
Pada Jumat sore, Dikasteri untuk Dialog Antaragama Vatikan mengadakan konferensi dengan Universitas Kota Kepausan Roma tentang “Persahabatan antara umat Buddha dan Kristen untuk budaya perjumpaan.” (tD/CNA)