TEMPUSDEI.ID-Untuk kebanyakan orang, menjadi pertanyaan: bagaimana bisa ada seorang pria yang seorang pastor menikahkan cucunya. “Bukankah seorang pastor tidak boleh menikah?”
Itu adalah pemandangan yang langka: seorang pastor merayakan pernikahan cucunya sendiri. Meski tidak biasa, itu terjadi pada 14 Mei 2022, di gereja St. Thérèse of Lisieux di Porto Alegre, sebuah kota di Brasil selatan.
Pastor Paulo Müller, 85 tahun, menunggu di altar dan dengan senang hati menerima pengantin—cucunya Ânderson dan tunangannya Rafaella.
Mengundang Sang Kakek
Ketika mereka memutuskan untuk menikah di gereja, pengantin pria sengaja mengundang kakeknya untuk merayakan pernikahan. Dia menggambarkan bagaimana hal itu terjadi:
Bagi kami itu adalah momen yang sangat penting, paling tidak karena kami telah merencanakan pernikahan sejak 2019 dan ada beberapa penundaan, yang semakin menambah antisipasi. Kakek adalah orang pertama yang menerima undangan dengan tanggal pernikahan yang baru, bersama dengan permintaan kami agar dia memimpin pernikahan, dan setelah menikahi Rafa, ini pasti keputusan terbaik yang pernah saya buat.
Bagi Pastor Paulo, merayakan pernikahan cucunya adalah kesempatan unik. “Itu adalah hal yang luar biasa. Hampir tidak ada orang yang memiliki kesempatan seperti yang saya miliki,” ungkapnya kepada Brasil G1.
Dalam percakapan dengan Aleteia, pengantin pria juga berkomentar bahwa selama perayaan, imam menginspirasi keluarga dan tamu dengan kesaksian pribadinya tentang pernikahan:
Dia memiliki pengalaman yang tidak dimiliki banyak imam. Lagi pula, dia telah mengalami pernikahan dan tahu dalam praktik bagaimana lembaga suci ini bekerja, dan dia membuat poin untuk memberi tahu kami banyak tentang hal itu, tentang kesetiaan dan kepercayaan, baik di hari-hari sebelum dan di hari pernikahan untuk orang-orang yang di sana.
Duda dan Pastor
Paulo Müller menjalani hidup pernikahan selama 29 tahun. Dia memiliki empat anak dan empat cucu. Bahkan sebelum menikah, dia sudah sangat religius. Dia bahkan mempertimbangkan untuk menjadi seorang imam, tetapi memilih untuk menikah.
Setelah istrinya Lizzete meninggal, dia memutuskan untuk lebih banyak melayani Gereja. Dia adalah seorang katekis, Menteri Luar Biasa Ekaristi, dan kemudian diakon.
Pentahbisan imamatnya berlangsung pada tahun 1992. Sekarang, pada usia 85 tahun, ia adalah seorang imam paroki di Novo Hamburgo, di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil Selatan. (tD/Ricardo S/Aleteia)
