Oleh Emanuel Dapa Loka
Menurut hitungan waktu,
memanglah hampir 10 tahun Amang Pastor di Santa Clara
Memanglah pula,
sudah hampir 3.650 matahari terbit dan tenggelam di Bekasi,
selama Amang menumbuhkan, menyirami, menyiangi iman percaya kami,
tapi rasanya baru kemarin Amang Pastor ada di sini,
di antara napas dan detak kehidupan umat Santa Clara
Amang mengajari kami mencintai Tuhan kami, Tuhan kita bersama
Mencintai iman kami pada Putra Manusia, Sang Gembala Agung
Mencintai Bunda Maria Memanggil, Bunda Semua Cinta
Mencintai Santa Clara, Sahabat setia kami
Amang Pastor,
Meski Amang pasti katakan: Itu bukan karena saya,
Terima kasih atas bangunan rumah Tuhan yang megah,
yang sering juga membuat kami keenakan dan tertidur karena terlalu nyaman
Terima kasih pula atas kerelaan dan jerih lelahmu mengolah segalanya:
Ialah hati, pikiran, dan rasa
yang kadang datang tanpa mata hati,
mata pikir kecuali kebutaan
Tapi syukurlah,
itu semua Amang olah untuk kematangan diri pribadi,
cinta pada Tuhan, manusia sesama dan imamat muliamu
Semoga itu pun mekar di hati kami
Selamat jalan, Amang Pastor.
Biarlah 3.650 matahari itu tetap terbit di hati Amang Pastor
Debata mamasu-masu
=====
NB: Debata mamasu-masu= Tuhan memberkati, Amang=Bapak