Mengenaskan. Barangkali, inilah kata yang tepat disematkan pada situasi kompleks Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), NTT di Kadul, SBD.
Kompleksnya tampak tidak terawat, ditumbuhi rumput dan tumbuhan liar. Begitu tidak terurus, sejumlah orang mengatakan, “Kasihan betul nasib SBD sekarang ini.” Ada juga yang mengatakan, “Puspem SBD cocok untuk tempat piara hewan.” Dan masih banyak ungkapan main yang mewakili perasaan dan pikiran penuh heran menyaksikan keadaan tersebut.
Salah satu “monumen” yang mengundang rasa heran dan prihatin adalah monumen bertuliskan “Kantor Bupati Sumba Barat Daya”.
Sebagian huruf dari monunen penanda pusat pemerintahan SBD sudah terlepas. dari tempatnya sehingga yang tersisa adalah ***TOR BUPATI ***MBA BARAT *AYA.
Masyarakat seakan diajak untuk bermain teka-teki dan menebak apa kata-kata lengkap yang tertempel di sana.
Situasi yang hampir sama tersua di kompleks Kantor DPRD SBD. Rumput liar tumbuh di mana-mana sehingga kompleks nampak tidak terurus.
Pernyataan bersifat menebak bisa saja muncul dari siapa saja: kalau yang ada di depan mata tidak terurus, bagaimana dengan di tempat-tempat yang jauh, di kampung-kampung atau pelosok-pelosok.
Namanya juga pernyataan menebak; bisa benar, bisa tidak. Yang pasti masyarakat pasti meminta agar wajah Pusat Pemerintahan SBD dan kantor DPRD SBD tersebut dibenahi. Tidak harus mewah, yang penting rapi dan bersih. Dengan keadaan seperti ini, maka mereka yang bekerja di sana bisa nyaman bekerja dengan kualitas kerja yang meyakinkan. (tD)