Sering kali kita mengecilkan kuasa Tuhan yang maha. Kita berpikir tentang Tuhan sebagaimana kita berpikir tentang diri sendiri yang punya banyak keterbatasan.
Kita jarang berpikir tentang kehebatan dan kemampuan Tuhan yang Maha Kuasa. Kita sering terkagum-kagum mendengar suara emas penyanyi, melihat kehebatan pemain sepak bola dunia atau pada kecantikan Miss Universe.
Namun, apakah kita sampai pada mengagumi Pencipta lewat semua ciptaan-Nya itu?
Dalam Injil Matius 17:14-20 Yesus kembali mengajarkan pada kita tentang perlunya iman. Tidak ada yang mustahil bagi mereka yang percaya.
Yesus berkata, “Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana. Gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu”.
Jika kita percaya pada Yesus tentu kita juga percaya pada perkataan-perkataan-Nya.
Kalau kita mengaku diri sebagai murid maka kita perlu mengikuti ajaran-Nya.
Ataukah kita berpikir bahwa perkataan Yesus ditujukan bagi para murid zaman itu saja?
Dalam perikop tersebut kita membaca seorang datang memohon kepada Yesus agar anaknya disembuhkan dari sakit ayan.
Saat itu Yesus langsung menyembuhkan anak itu. Masih banyak orang di sekitar kita yang sakit dan tidak berdaya.
Mereka tidak mampu ke dokter karena tidak mempunyai uang, dan banyak penyakit yang belum ada obatnya.
Tidak hanya sakit fisik, tapi juga sakit hati, kesepian, menderita batin karena perlakuan sesama yang tidak adil, kasar atau penuh penghinaan.
Begitu banyak penderitaan di sekitar kita yang membutuhkan kuasa Tuhan agar umat-Nya dapat mengalami kebebasan, sukacita dan hidup layak sebagai anak-anak Allah.
Akankah kita berpangku tangan dan mengabaikan segala tugas dengan karunia dan kuasa yang Tuhan sediakan untuk melayani umat-Nya?
Adakah Yesus menegur kita sebagai angkatan yang tidak percaya atau memuji iman kita karena percaya penuh kepada-Nya?
Yesus berkata tidak ada yang mustahil bagimu. Tuhan menyertai kita dengan kuasa-Nya.
Kita hanya perlu percaya penuh iman untuk menerima kuasa dan anugerah-Nya demi melayani sesama yang menderita.
Marilah kita melayani dalam kasih dan kuasa Yesus agar kita dapat melakukan pekerjaan besar yang Tuhan ingin kita lakukan.