Dengan tema Membangun Persaudaraan Sejati untuk Indonesia Maju, Pesparani Nasional Katolik II akan digelar di Kupang, NTT pada 28-31 Oktober 2022.
Durasi pelaksanaan Pesparani II jauh lebih singkat dibanding pelaksanaan Pesparani I yang diadakan di Ambon, Maluku dari 28 Oktober sampai 5 November 2018. Jumlah pesertanya pun jauh berkurang. Kali ini hanya 3 ribu orang, sementara pada Pesparani I jumlah peserta mencapai 11.662 orang.
Meski jumlah peserta jauh berkurang dan durasi waktunya lebih singkat, seperti diakui Ketua Lembaga Pembinaan Pengembangan Pesparani Katolilk Nasional (LP3KN), Adrianus Meliala dalam konferensi pers di Gedung Karya Pastoral KAJ pada 5/10, Pesparani II akan tetap memberikan yang terbaik dengan penyesuaian di sana-sini.
Sesuai temanya jelas Adrianus, PESPARANI II akan menjadi ajang umat Katolik Indonesia memupuk dan meningkatkan rasa cinta kepada Tanah Air dan Gereja. Dalam event tersebut, para peserta akan lagu-lagu anak bangsa yang membangkitkan rasa cinta tersebut.
LP3KN disahkan oleh Direktorat Jenderal Bimbangan Masyarakat Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia dan direstui oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Pengesahan LP3KN pada bulan Desember 2018 dan dilantik oleh KWI pada bulan Februari 2018.
Panitia menjelaskan, sebagaimana dalam gelaran PesparaniI, PesparaniII ini mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat, Gereja Katolik (KWI), Pemerintah Daerah Provinsi/Kota setempat (Pemda Provinsi asal kontingen), dan apresiasi dari berbagai organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan di Provinsi NTT .
Menurut Panitia, penentuan pembukaan pada tanggal 28 Oktober bukan kebetulan saja. “Kita tahu bahwa tanggal 28 Oktber 1928 pada akhir Kongres, para pemuda kita mendeklasikan Sumpah Pemuda yang merupakan salah satu tonggak penting bagi proses perjuangan menuju kemerdekaan. Maka, dalam pembukaan ini sekaligus juga kita ingin mengenang, merayakan, dan memaknai peringatan Hari Sumpah Pemuda tersebut,” demikian siaran pers yang panitia keluarkan.
Menyangkut dana penyelenggaraan Pesparani II yang dirasa kurang, PLT Dirjen Bimas Katolik Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono mengatakan, pada prinsipnya, pemerintah siap mendukung Pesparani II.
Namun demikian kata Albertus, Pemerintah mengingatkan LP3KN dan LP3KD untuk mandiri dan berusaha berkolaborasi dengan pihak ketiga dalam hal pendanaan.
Pada kesempatan yang sama, Albertus ingatkan agar panitia menjaga kepercayaan Negara dengan membuat laporan pertanggungjawaban keuangan negara. “Panitia harus menjaga kepercayaan pemerintah dengan laporan pertanggungjawaban keuangan negara,” sebut Albertus.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Komisi Kerasulan Awam Pastor Hans Jeharut mengatakan, Pesparani bukan terutama menyangkut kompetisi tetapi menjadi ajang akbar pembinaan iman dan pertemuan persaudaraan.
Panitia mengharapkan Presiden Jokowi membuka, dan Wapres Ma’ruf Amin menutup Pesparani tersebut. Tentang hal ini, Plt. Dirjen AM Sumardjono menjelaskan, Pemerintah Provinsi NTT dan Panitia Pesparani Kupang telah mengirimkan surat kepada Presiden dan Wapres. (tD)