Oleh Eleine Magdalena, Penulis buku-buku renungan best seller
Mutu atau kualitas hidup seseorang tergantung dari pengenalannya akan Tuhan. Mengenal Tuhan adalah tujuan dari seluruh perjalanan hidup. Mengenal, melayani dan memuliakan Tuhan adalah hal yang paling berharga dalam hidup setiap orang beriman.
Jika kita dekat dengan Yesus, bergaul dengan-Nya setiap hari lewat Sabda-Nya dan bercakap-cakap dengan-Nya secara teratur dalam doa maka kita akan mempunyai pengenalan yang benar tentang Yesus. Yesus ingin kita mengenal-Nya dari pengalaman.
Petrus dalam Injil Mat 16:16 memberikan jawaban yang jelas tanpa keraguan bahwa Yesus adalah Mesias. Pada masa itu ketika Injil baru diberitakan, kebenaran ini merupakan suatu penemuan yang sangat besar. Tidak semua orang memiliki pengetahuan ini kecuali mempunyai iman. Yesus menyebut Petrus berbahagia karena menerima anugerah yang besar yaitu pengertian dari Bapa sendiri. Petrus mempunyai iman.
Setiap orang yang mengenal Yesus akan berbahagia di bumi dan di surga. Pengenalan akan Tuhan menentukan bagaimana hidup kita di bumi dan keadaan kita di surga kelak.
Dalam 1Ptr 5:1-4 disebutkan sebagai orang yang mengenal Kristus kita diminta untuk mengabdi tanpa mencari keuntungan sendiri. Kita diminta membimbing orang lain kepada Tuhan. Membagikan cerita pengalaman kita dengan Yesus adalah cara efektif untuk membawa orang lain kepada Yesus. Umumnya orang tertarik mendengarkan sharing dari pengalaman daripada teori atau pengetahuan saja. Yesus ingin kita sungguh mengenal-Nya agar tidak salah mengajar atau membimbing orang lain. Kita dapat bercerita secara efektif jika kita berjalan bersama Yesus dan mengalami Yesus yang hidup.
Yesus menunjuk Petrus menjadi pemimpin umat-Nya. Yesus bukannya tidak tahu Petrus mempunyai kekurangan. Semakin nyata bahwa bukan manusia tapi Tuhanlah yang mendirikan dan memelihara Gereja-Nya. Kita tidak perlu berkecil hati karena cacat cela kita. Kita perlu berharap pada Tuhan atas apa yang di luar kemampuan kita. Untuk itulah kita perlu mempunyai hubungan dan pengalaman pribadi bersama Yesus supaya kita percaya akan penyelenggaraan-Nya.
Nabi Elia percaya pada Penyelenggaraan Ilahi dan siap bekerja segiat-giatnya bagi Allah. Apa yang menjadi kesusahan Allah adalah kesusahannya juga. Ia mempunyai pengalaman pribadi dengan Allah yang menakjubkan. Doa-doanya didengarkan Tuhan. Ia hidup di hadirat Allah pagi, siang, malam oleh karena itu Nabi Elia mampu melewati tantangan demi tantangan dalam melaksanakan tugasnya. Walaupun terkadang ia merasa tidak kuat lagi namun pengalamannya bersama Tuhan membuatnya mampu bekerja terus bagi Allah. Dengan kondisi yang serba terjepit ia mampu melakukan hal-hal besar menurut ukuran manusia. Elia selalu siap bekerja bagi Allah.
“Bergaul dengan Allah dan mengenal-Nya adalah hal terindah yang dapat kita alami. Hasil dari pengenalan akan Allah adalah hidup baik yang berbuah. Perubahan hidup dan kesaksian hidup kita dengan Allah adalah sarana yang efektif untuk membawa orang lain pada Kristus.”