Panggung IKBS berisi aspirasi Provinsi Sumba, pentas tari, fashion show dan atraksi seni bela diri Taekwondo
Lantai tiga Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jln. MH Thamrin, Jakarta Pusat, seakan menjadi milik Insan Keluarga Besar Sumba (IKBS) pada 29 Oktober 2022.
Betapa tidak! Sepanjang hari itu, bunyi alat musik gong dan tambur dengan berbagai variannya terdengar untuk gladi resik dan untuk pementasan.
Pada hari itu, sekitar 1.000 orang Sumba yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Banten dan Bandung berkumpul di gedung tersebut mengenakan pakaian adat Sumba atau setidaknya berornamen Sumba.
Mereka datang menghadiri pelantikan Pengurus DPP, DPW dan DPW IKBS (2022-2024), menyaksikan pementasan tarian-tarian Sumba, fashion show, pertunjukan seni bela diri Taekwondo dan berbagai acara lainnya.
Panggung acara bertema Transformasi IKBS Menjadi Lokomotif Peradaban itu semarak oleh aneka kain tenun ikat Sumba dengan ciri khas masing-masing wilayah.
Aspirasi Provinsi Sumba
Pada momentum tersebut, Ketua Umum IKBS Hermanus Malo Dona kembali mengumandangkan aspirasi agar Sumba menjadi provinsi tersendiri, mekar dari Provinsi Nusa Tanggara Timur.
Untuk memperjuangkan semangat ini, Herman telah menunjuk Gustaf Tamo Mbapa, salah satu senior IKBS yang juga adalah Ketua 1 IKBS untuk menjadi Ketua Panitia Pembentukan Provinsi Sumba.
Gustaf bertugas membangun dan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak demi terrealisasinya semangat tersebut.
“Saya menerima kepercayaan ini dan akan bekerja untuk kepentingan bersama,” kata Gustaf usai memekikkan yel Salam Satu Sumba dan Roppo…!
Menurut Gustaf, Sumba sangat layak menjadi provinsi. Selain karena berbagai potensi alam dan budaya yang sangat terkenal, juga karena di Sumba terdapat kepentingan nasional yang sangat besar.
“Di Sumba Tengah akan dibangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk memenuhi kebutuhan nasional. Dan dengan itu saja, Sumba sudah layak menjadi provinsi,” kata Gustaf.
Menyangkut persyaratan administrasi “lima kabupaten kota” yang belum terpenuhi, kata Gustaf, “Inilah yang akan menjadi pekerjaan bersama ke depan. “Dan ini bukan sesuatu yang sangat sulit,” tambahnya lagi.
Sebagai informasi, menurut hasil penelitian, potensi energi panas surya yang bisa dihasilkan dari Pulau Sumba dan Timor sebesar 60 GigaWatt.
Sementara secara keseluruhan energi panas surya di Indonesia sebesar 60 GW. Energi panas surya dari Sumba bisa memasok kebutuhan energi ke pulau Jawa.
Menurut Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto, Pulau Jawa dan Bali nantinya akan tersambung dengan kabel bawah laut yang akan menghubungkan PLTS di Sumba sebagai pusat pembangkit listrik.
Kata Gustaf, kerja-kerja untuk menyambut PLTS tersebut sudah dilakukan.
Pentas Seni Sumba
Para penari penabuh music gong dan tambur seakan menyulap panggung Gedung BRIN menjadi pelataran pesta adat Sumba.
Setidaknya, dua tarian terkenal Sumba, yakni Tarian Kataga dan Woleka dipentaskan. Gempita sambutan, tepuk riuh dan pekik-pekik khas Sumba membahana memenuhi ruangan.
Dengan aksi panggung para peragawan dan peragawati yang merupakan putra dan putri Sumba sendiri, kain tenun ikat Sumba semakin menunjukkan pesonanya.
Pada kesempatan yang sama tiga bersaudara, yakni Gaby, Christian dan Valentino atau yang biasa dijuluki Trio Bombo, menampilkan keterampilan dalam Taekwondo, bela diri asal Korea Selatan itu.
Trio Bombo telah mengukir prestasi membanggakan baik tingkat nasional maupun lokal.
Dalam Kata Sambutan mereka, Ketua Panitia (popa Kadiwano) dan Ketua Umum IKBS mengajak seluruh warga IKBS berjuang memberi yang terbaik bagi Sumba.
Salah satu artis ibukota, Karen jebolan Indonesian Idol ikut menyemarakkan panggung dengan menyumbangkan beberapa nomor lagu. (tD)