Anda tahu alasan cincin pernikahan atau pertunanganan dipasang di “jari manis”? Keyakinan kuno Romawi mengatakan, karena jari manis yang memiliki pembuluh darah yang langsung menuju ke jantung.
Keyakinan tersebut mungkin diwariskan dari orang Mesir atau Yunani. Mereka menyebut pembuluh darah di jari ini vena amoris (pembuluh darah cinta). Mereka berpikir bahwa para kekasih menghubungkan cinta mereka melalui cincin pada jari manis itu.
Namun, pengetahuan anatomi saat ini memberi tahu kita bahwa tidak ada vena tunggal yang langsung menuju ke jantung. Semua jari terhubung ke jantung. Tetapi simbolisme tetap ada seiring waktu.
Mari Mencoba
Coba kepalkan salah satu tangan Anda (atau letakkan telapak tangan Anda rata di atas permukaan) dan coba angkat setiap jari satu per satu (hanya satu yang diangkat pada satu waktu). Mulai dari ibu jari.
Mengangkat jari manis sedikit lebih sulit daripada yang lain, bukan? Mungkin Anda bahkan tidak bisa melakukannya tanpa mengangkat jari lain bersamanya.
Kita memberikan “jempol ke atas” atau “jempol ke bawah,” untuk menunjukkan dengan mudah jika ada sesuatu yang benar atau salah, atau apakah kita suka atau tidak.
Jari telunjuk untuk menunjuk, menuduh, dan sebagainya.
Jari tengah yang sering digunakan untuk menghina orang lain.
Mari kita lewati “jari manis” sebentar. Dengan jari kelingking, anak-anak membuat “janji kelingking” mereka.
Jadi, jari manis untuk apa? Nah, itu untuk memakai cincin kawin. Karena inilah jari yang lemah. Ia bahkan tidak bisa mengangkat dirinya sendiri.
Ya, cincin kawin diletakkan di jari manis agar pasangan tidak lupa bahwa dalam kelemahanlah mereka, sangat perlu saling mencintai. (Aleteia)