Hari keempat sejak pertama kali gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, Lembaga Kemanusiaan Caritas Indonesia sudah menjalankan pelayanan medis dan edukasi kesehatan bersama para tokoh setempat di tempat pengungsian, yakni di Pondok Pesantren Mudmainah, Kampung Sarampad Wetan, Kampung Sarampad Kidul, Kampung Salakung, dan pos pengungsi di depan SMKN 1, Cugenang.
Ketua Divisi Kesehatan Posko Paroki St. Petrus, Cianjur, dr. Juanli, RFP, AWP., menyatakan bahwa pelayanan medis dilakukan dengan dua cara, menetap dan bergerak. Menetap, itu artinya ada di posko dan bergerak berarti tim mendekati lokasi-lokasi yang harus dibantu.
“Respon kemanusiaan Gereja Katolik harus menyentuh mereka yang terdampak dan terutama berada di lokasi yang sulit dijangkau atau terpencil,”ujar Ketua Posko Pelayanan Kemanusiaan Paroki Santo Petrus, Cianjur Romo Bonefasius Budiman OFM.
Selain pelayanan medis, Pastor Bone menyebutkan, bahwa tim terus bergerak mendistribusikan bantuan logistik di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang.
Respon Terukur
Bersama jaringan nasionalnya, Direktur Eksekutif Caritas Indonesia (Karina) Romo Fredy Rante Taruk menyebutkan, Caritas Indonesia terus memperkuat respon kemanusiaan yang teroganisasi dan terukur.
“Kami berkoordinasi dengan Caritas Bogor dan Caritas dari Regio Jawa. Koordinasi dilakukan dalam semangat fraternal cooperation memperkuat respon yang dilakukan Caritas Bogor,” ujar Fredy di Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Fredy menyebutkan, Posko yang dipimpin oleh Pastor Paroki Santo Petrus Cianjur ini mendapat dukungan tenaga atas hadirnya relawan dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, RS. Boromeus, Bandung, Pemuda Katolik, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Kab. Garut.
Dalam pertemuan koordinasi yang dilaksanakan di Bandung, Sabtu (26/22) hari ini, kata Fredy, Caritas-Caritas Keuskupan dari Regio Jawa bersama Caritas Indonesia memastikan dukungannya untuk Caritas Keuskupan Bogor dalam melaksanakan pelayanan kemanusiaan di masa tanggap darurat dan transisi pemulihan paska gempa Cianjur.
“Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan, bahwa Caritas Indonesia secara bertahap akan mengerahkan tenaga relawan dari jaringan nasional Caritas untuk menemani relawan dari Keuskupan Bogor, sesuai dengan tahap respons yang telah disepakati,” ujar Dody. (tD/*)