Pengurus dan anggota Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jakarta Utara Selasa, 27 Desember 2022, mengunjungi korban bencana gempa Cianjur. Tepatnya di Tenda Kemensos, Kampung Panumbangan Rt. 03 Rw. 01 Desa Cibulakan Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
FPK menyerahkan sumbangan sebesar 10 juta rupiah yang merupakan donasi pengurus dan anggota FPK Jakarta Utara.
Ikut hadir di lokasi antara lain Ketua Panitia Paulus Lodewijk (perwakilan dari NTT) dan 14 orang perwakilan etnis atau wilayah se-Indonesia, dari Aceh sampai Papua.
Dari pengamatan penulis, hingga sebulan lebih setelah peristiwa naas 21 November 2022, dampak bencana alam masih jelas di wilayah itu.
Di sepanjang jalan nampak banyak rumah masyarakat yang rusak akibat gempa dan belum direkonstruksi.
Banyak warga masih tertampung di tenda-tenda pengungsian. Mereka hidup dalam kondisi tidak normal.
Posko relawan dari berbagai kalangan untuk situasi tanggap darurat, masih berterabaran walau sudah dibubarkan karena telah melewati tahapan emergensi.
Upaya recovery oleh pemerintah sudah dan sedang berlangsung. Beberapa truk militer masih terlihat bolak-balik di kawasan terdampak tersebut.
Ketua FPK Jakarta Utara, H. Hanafi Syaf, S.Sos. ketika menyerahkan amplop bantuan kepada korban bencana mengatakan bahwa seluruh masyarakat Indonesia bersaudara dan ibaranya satu tubuh. Oleh karena itu, kalau ada anggota tubuh yang terluka, seluruh badan akan merasa sakit.
“Kami dari FPK Jakarta Utara hadir sebagai wujud nyata dari dukungan terhadap korban bencana. Ini juga tanda nyata dari persaudaraan anak bangsa yang mau membangun dan merawat semangat kebangsaan,” pungkas Hanafi.
Tentang Pembauran Kebangsaan
FPK adalah sebuah instrumen sosial kemasyarakatan yang difasilitasi negara atau pemerintah untuk ikut merawat kerukunan dan mencegah terjadi konflik sosial antar kelompok (etnis) sesama anak bangsa.
Saat ini FPK telah hadir di tingkat Kementerian Dalam Negeri, Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia di bawah koordinasi Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol).
Visi dan misi FPK berbasis pada pengakuan terhadap kemajemukan dan kesatuan persatuan (bhinneka tunggal ika).
Spirit FPK bernapaskan semangat dasar bangsa, yaitu gotong royong sinergis kolaboratif.
Dengan demikian FPK bisa menjadi sarana ideal sebagai sebuah sub entitas sosio nasionalis yang terdiri atas representasi wilayah dan etnis seluruh Indonesia, Sabang – Merauke.
Fungsinya stratetegis, ikut serta dalam merawat kerukunan, rasa persaudaraan dan kebangsaan dalam realitas kehidupan bersama sehari hari. (Didinong Sae)