Atas jasa Frans Seda dalam memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan bangsa ini dengan berbagai karya dan keteladanan hidup, enam orang tokoh menyatakan mendukung pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada menteri tiga zaman itu.
Mereka menandatangani pernyataan atau deklarasi dukungan usai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional di Jakarta bertema Merajut Nilai Keutamaan Frans Seda dalam Menata Kemajuan Bangsa di pada Jumat, 20 Januari 2023.
Mereka yang mendeklarasikan dukungan tersebut adalah Josef Blasius Bapa (Tokoh masyarakat, pendiri KBM Jaya), Adrianus Mooy (Gubernur BI 1988-1993), Melchias Markus Mekeng (Politisi Nasional dan anggota DPR RI), Franz Magnis Suseno SJ (Pastor/ Dosen STF Driyarkara Jakarta), Mikhael Dua (Dosen Unika Atmajaya Jakarta), dan Rikard Bagun (Wartawan senior dan Pemimpin Kompas Gramedia).
Mereka mengakui bahwa rekam jejak Frans Seda di bangsa ini patut dihargai dengan pemberian Gelar Pahlawan Nasional.
Sejarah mencatat bahwa Frans Seda mengembangkan nilai dan peran ketika menjadi laskar pelajar (zaman pergerakan kemerdekaan Indonesia), maupun ketika menjadi Menteri Perkebunan (1963 1964), Menteri Keuangan (1966 1968), Menteri Perhubungan (1968-1973) serta menjadi Penasihat Presiden selama beberapa periode dalam Kabinet, baik dalam Pemerintahan Orde Lama maupun pada Pemerintahan Orde Baru.
Catatan tersebut merupakan bagian penting dari jasa dan pengabdian Frans Seda dalam membawa bangsa dan rakyat Indonesia mencapai kemerdekaan dan mengisi cita cita luhur kemerdekaan itu.
Mereka juga mengakui bahwa Frans Seda aktif berpartisipasi dengan visi pengembangan pendidikan nasional dan penguatan civil society membawa kemajuan dan modernisasi bangsanya.
Dia antara lain turut mendirikan Surat Kabar Kompas Gramedia, dan mendirikan dan menjadi Rektor Pertama Universitas Katolik Indonesia Atmajaya Jakarta.
Di mata mereka, Frans Seda memiliki komitmen dan bekerja keras memperjuangkan kepentingan masyarakat banyak.
Semua dia lakukan dengan karakter pribadi yang mengutamakan kerjasama, kejujuran, kesederhanaan dan kerendahan hati.
Semua hal tersebut mereka pandang sebagai nilai-nilai keutamaan bangsa yang perlu terus dihidupkan untuk menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa dan negara Indonesia.
“Kami yang bertandatangan di bawah ini meyakini bahwa Bapak Frans Seda layak mendapatkan penghargaan dari negara oleh karena telah berjasa dan berprestasi luar biasa dalam mengembangkan dan memajukan pembangunan ekonomi dan keuangan baik selama menjabat sebagai Menteri maupun pengabdiannya di luar jabatan sebagai Menteri yang bermanfaat besar bagi bangsa dan negara,” demikian deklarasi mereka.
Menurut Ketua Umum KBM Jaya, Petrus Selestinus, Frans Seda sudah memenuhi semua syarat, baik syarat khusus maupun umum untuk menjadi Pahlawan Nasional.
Jadi menurut Petrus, tidak ada lagi alasan untuk menunda-nunda pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Frans Seda.
“Sebetulnya, terhadap tokoh seperti masyarakat seperti Frans Seda, Pemerintah tidak perlu menunggu usulan dari masyarakat. Fakta-fakta tentang prestasi luar biasa, perjuangan Frans Seda mengisi kemerdekaan sangat jelas. Kita berharap pada tahun 2023 ini ada tambahan Pahlawan Nasional terutama dari NTT, yakni Pak Frans Seda,” tegas Petrus Selestinus yang juga pengacara senior ini. (tD/EDL)