Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Katolik Weetebula melakukan aksi peduli korban bencana alam di kampung Batta, Desa Ate Dalo, Kecamatan Kodi, Sumba Barat Daya.
Kegiatan peduli kasih tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Mei 2023 bertempat di Posko bencana kampung Batta. Bantuan berupa paket sembako bagi keluarga terdampak bencana angin puting beliung diserahkan langsung oleh Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan.
Dalam sambutannya WR III, Romo Kanisius Kami, M. Pd menyampaikan turut berduka cita atas korban meninggal dunia akibat bencana alam yang terjadi.
Lebih lanjut, kata Romo Kanis, bencana angin puting beliung tersebut membuat Universitas Katolik Weetebula melalui Badan Eksekutif Mahasiswa tergerak hatinya untuk melakukan aksi galang dana.
Aksi galang dana bagi korban puting beliung sebagai bentuk kepedulian terhadap bencana kemanusiaan yang dialami warga kampung Batta.
Aksi penggalangan dana dilaksanakan di tingkat internal kampus Unika Weetebula yang melibatkan seluruh civitas academica pada 10 Program Studi (PGSD, PBI, Pend. Matematika, Pend. Fisika, Pend. Keagamaan Katolik, Pend. IPA, PG PAUD, Peternakan, Pertanian dan Agroteknologi).
“Semoga hal kecil yang keluarga besar Unika Weetebula lakukan ini dapat meringankan beban yang dialami seluruh masyarakat di desa Ate Dalo secara khusus di kampung Batta,” kata Romo Kanis.
Penyerahan bantuan tersebut dihadiri oleh Pemerintah Desa Ate Dalo, perwakilan korban, masyarakat setempat, dosen dan perwakilan mahasiswa dari 10 Program Studi kampus Universitas Weetebula.
Pimpinan wilayah setempat, bapak Petrus Pati Mone, S. Pd (kepala desa) yang juga merupakan alumni kampus Unika Weetebula menyampaikan terima kasih atas kepedulian kampus Unika Weetebula bagi korban.
Kades desa Ate Dalo dalam sapaannya mengisahkan secara singkat bahwa bencana angin puting beliung terjadi pada tgl 28 April 2023 pukul 13.30 dan berlangsung selama kurang lebih 4 menit yang bertiup dari arah Timur ke arah Barat. Bencana ini menyebabkan 4 orang korban meninggal dunia, 4 orang lainnya mengalami luka ringan dan berat, dan beberapa rumah mengalami kerusakan berat sehingga tidak bisa ditempati lagi.
Berdasarkan pengakuan korban bencana angin puting beliung Obet Rangga Mone, selain dampak yang dialami warga seperti yang disampaikan oleh Kepala desa, ada juga dampak lain seperti perubahan perilaku dan kebiasaan dari anak korban yang telah meninggal. Atas kondisi ini pihak keluarga korban dan pemerintah desa sudah berupaya untuk melakukan komunikasi dengan lembaga terkait untuk melakukan pendampingan seperti trauma healing bagi anak dan korban lain yang mengalami gangguan pasca kejadian bencana alam puting beliung.
Kades dan Obet Rangga Mone menambahkan bahwa sampai saat ini sudah banyak pihak yang peduli terhadap peristiwa yang dialami warganya. Bahkan pihak-pihak donatur baik secara individu maupun secara institusi dari luar daerah seperti Jakarta, Bali dan lain-lain sudah berpartipasi meringankan penderitaan yang mereka alami.
Lebih lanjut, mereka mengharapkan uluran tangan para donatur dalam bentuk bahan bangunan yang dibutuhkan untuk mendirikan rumah para korban.
Pada akhir kegiatan peduli kasih ini, Pemdes bersama keluarga besar kampus Unika Weetebula melihat langsung lokasi kejadian bencana angin puting beliung yang menelan korban dan merusak rumah-rumah warga (tD/yanto umbu).