Fri. Nov 22nd, 2024

Mahfud MD dan Makna Kehadirannya di Flores

Oleh Didi Nong  Say, Pengamat Sosial di Jakarta

Di sela-sela  kesibukan yang padat akhir akhir ini, Menkopolhukam Prof. Mahfud MD masih bisa datang memenuhi jadwal sebagai Inspektur Upacara pada acara peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 2023 di Ende, Flores.

Bahwa dalam kaitan dengan acara tersebut  Prof Mahfud MD ternyata bisa juga hadir di pusat misi Ledalero dan mengunjungi Lekebai, kampung kelahiran Frans Seda, itu adalah bagian dari suatu upaya lobby yang cerdas.

Makna Pancasila

Prof. Mahfud MD dengan lihai mengalihkan hot issues yang belakangan sempat memenuhi media sosial di kalangan orang Flores.

Dalam kuliah terbuka di Ledalero maupun di Ende, ia tidak membicarakan soal Labuhan Bajo yang baru selesai dengan KTT Asean. Sebuah langkah spektakuler Jokowi menetapkan Flores sebagai ajang pelaksanaan event internasional.

Menko asal Madura ini juga hanya berinsinuasi soal penegakan hukum terhadap mantan Menkominfo dan pengacara Lukas Enembe. Ia menghindari diskusi kasuistik baik nasional maupun lokal.

Fokus uraian Prof. Mahfud MD adalah pada realisasi Pancasila sebagai dasar negara maupun sebagai filosofi hidup bangsa setelah ditetapkan 78 tahun lalu.

Sesuai konstitusi, negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila bagi Prof. Mahfud harus terus berproses menuju peningkatan kesejahteraan rakyat. Selanjutnya, Prof. Mahfud menegaskan bahwa kesejahteraan rakyat yang terutama terindikasi pada perbaikan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan itu juga harus dilengkapi pula oleh keadilan atau penegakan hukum. Demokrasi tanpa nomokrasi cenderung anarkis.

Orang NTT, lebih khusus orang Flores patut bersyukur bahwa 78 tahun setelah kemerdekaan bangsa dan negara berdasar Pancasila, telah terjadi peningkatan kesejahteraan  dalam berbagai bidang kehidupan.

Namun di sisi lain, penetapan NTT sebagai salah satu provinsi terkorup  namun minim tersangka dengan jelas menunjukan ada masalah dengan penegakan hukum.

Lebih jauh bisa disimpulkan pula bahwa ketertinggalan, kemiskinan dan keterbelakangan NTT selama ini dibanding wilayah lain di Indonesia itu tidak lepas dari faktor penegakan hukum yang lemah di NTT.

Mahfud MD dalam balutan pakaian tradisional

Antara Martabat dan Penegakan Hukum

Bagaimanapun kehadiran Prof. Mahfud MD di Lekebai tentu menimbulkan beberapa spekulasi dan interpretasi. Pertama tama adalah bahwa dengan posisi sebagai Ketua Dewan Pakar Gelar Pahlawan Nasional yang disandang  Prof. Mahfud MD, maka signal  penetapan dan pengakuan negara atas Frans Seda sebagai pahlawan nasional pertama asal negeri Nusa Nipah  itu semakin kuat.

Di sisi lain, momentum kehadiran Prof Mahfud di Lekebai, kampung kelahiran Frans Seda itu sekaligus bisa dibaca pula sebagai tanda sensivitas negara terhadap psikologi orang Flores. Setelah masyarakat Flores terhentak oleh berita dugaan korupsi dan ditahannya seorang menteri asal Flores, tetiba pejabat setingkat menko hadir di beberapa titik strategis Flores.  Ini ibarat sebuah kearifan lokal di Maumere yang disebut ‘hok waeng’ (cuci muka).

Bahwa wajah orang Flores tak perlu selamanya berduka sebab dari Flores juga ada kebanggaan yang mampu mengangkat kembali dan menjaga harkat dan martabat orang Flores.

Mahfud MD di antara para tokoh Ende

Kepemimpinan yang dipercaya

Sejak 5 tahun lalu, nama Prof. Mahfud MD telah disebut sebut sebagai calon pemimpin nasional.

Ketika menyambut kehadiran Prof. Mahfud di Lekebai, Berti Poli salah seorang ketua adat di kampung itu dengan jujur mengungkapkan bahwa orang Flores itu umumnya merasa nyaman dengan Gus Dur yang pluralis.

Selanjutnya Riabewa Mego ini mengakui pula bahwa ada perasaan aman bersama Prof. Mahfud MD.  Sikap perilaku, tutur kata serta kebijakan Prof. Mahfud MD selama ini yang konsisten tanpa tedeng aling aling  berdasarkan prinsip dan kebenaran itu memang menimbulkan opini publik semacam itu.

Ada kerinduan publik  yang sangat besar terhadap karakter straight forward sebagaimana dimiliki Prof. Mahfud MD. Sangat wajar bila nama Mahfud MD juga masuk dalam nominasi dan sangat kompetitif  sebagai alternatif kepemimpinan nasional 2024.

Dalam berbagai survei dihasilkan data bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi selama ini selalu tinggi. Terakhir, nyaris 80%.  Yang menjadi catatan publik adalah bahwa perihal penegakan hukum  ternyata masih merupakan PR yang harus digarap dengan lebih serius.

Dengan demikian,  kehadiran Prof. Mahfud MD di Flores kemarin yang mendapatkan respons antusias masyarakat di Ledalero, Lekebai dan Ende bisa dimaknai  sebagai suatu harapan sekaligus suatu bentuk dukungan yang sangat kuat.

Related Post