Akhir Mei lalu ketika berkunjung ke Kampung Lara Kodi di Desa Marokota, Wewewa Barat, Sumba Barat Daya, NTT, wartawan tempusdei.id mendapati seorang gadis berbaring tidak berdaya di atas tikar pandan.
“Kasihan sekali, umurnya sudah 26 tahun tapi hanya berbaring dengan seluruh badannya lemas,” kata salah seorang kerabat gadis bernama Frederika itu.
Benar! Oleh karena menderita Ceberal Palsy, Frederika tidak bisa berbuat apa-apa. Badannya lemas total.
Seluruh kebutuhannya harus dilayani dan dipenuhi oleh ibu dan adiknya.
Asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya pun sangat “seadanya” oleh karena kemampuan ibunya yang minus.
Dengan ekonomi yang minus itu, sang ibu tidak memiliki kemampuan untuk membelikan kursi roda bagi anaknya agar dengan mudah dibawa untuk terkena sinar matahari pagi.
Kepada wartawan tempusdei.id, Yoventa, sang ibu yang kurang lancar berbahasa Indonesia itu hanya mengatakan, “Tolong kami. Tolong anak saya, kalau boleh bisa punya kursi roda dan makanan bergizi sedikit”.
Harapan inilah yang kemudian dideskripsikan wartawan tempusdei.id melalui tulisan berjudul Sejak Lahir Badan Frederika Lunglai, Ingin Berjemur di Atas Kursi Roda.
Segera setelah tulisan tersebut tayang, beberapa pembaca menyatakan kesediaan untuk membantu Frederika, agar segera memiliki kursi roda.
Hanya dalam beberapa jam seorang ibu muda bernama Dessy mengirimkan foto kursi roda dalam dus. “Maaf, kursi sudah ada namun saya belum bisa antar. Kursi besar dan berat. Saya akan antar ke kantor,” kata Dessy.
Keesokan harinya, Vivie seorang ibu yang lain yang juga langsung mengirim bukti transfer uang untuk untuk Frederika. Ada juga yang menyuruh membelikan saja di Sumba, dan dia akan transfer ke toko penjual kursi. Yang lain menyuruh mengajukan permohonan bantuan ke kantornya. Simpati cukup banyak.
Pada 14 Juni, Dessy mengantar kursi roda yang dimaksudkan. Sore itu juga tempusdei.id langsung menghubungi beberapa orang yang mau menyumbang kursi roda tersebut.
“Puji Tuhan. Kursi roda untuk Frederika sudah ada. Niat baik Ibu kami sangat apresiasi. Kami akan hubungi kembali jika ada orang lain yang membutuhkan,” demikian informasi kepada calon donatur.
Hal ini tempusdei.id perlu lakukan agar ketulusan Pembaca atau donatur tepat sasaran.
Kursi segera dikirimkan melalui jasa pengiriman jalur darat. Akhirnya, oleh karena perkenanan Tuhan, Frederika boleh memiliki kursi roda. Penantian panjang itu pun terbayar. Puji Tuhan! (EDL)
BACA BERITA TERKAIT: https://www.tempusdei.id/2023/06/10569/sejak-lahir-badan-frederika-lunglai-ingin-berjemur-di-atas-kursi-roda.php