Raganya sudah tidak gagah lagi. Suaranya pun parau, tapi jangan tanya soal semangat. Masih menggebu-gebu dalam mewartakan firman Tuhan.
Situasi dan semangat inilah yang Ev. John Pardede perlihatkan ketika menyampaikan firman Tuhan dan motivasi pelayanan saat menjadi pengkhotbah dalam ibadah Todah Ministry di John’s Pardede International Hotel, Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu, 11 November 2023.
Sejak awal khotbahnya dalam ibadah yang mengusung tema Permulaan Penderitaan, Ev John mengingatkan untuk tidak takut menderita dalam melayani Tuhan. Dia meyakinkan bahwa jalan mengikuti Yesus bukanlah jalan yang mulus dan serba gampang. ”Namun pasti, Tuhan menyertai kita dalam jalan-Nya, dan ini janji Tuhan,” kata John dengan suara yang parau.
Melalui data dan video, John menunjukkan sejumlah contoh penyertaan Tuhan yang ia alami dalam kehidupan pribadi. ”Lihatlah betapa Tuhan setia menyertai,” katanya sambil menunjuk contoh.
Dia pun memutar sebuah video yang menunjukkan seseorang yang berada di bawah ancaman senjata dengan perintah pilihan sulit: menyangkal Yesus atau mati! Setelah berkali-kali dincam, akhirnya pria itu menyanyikan imannya pada Yesus.
Dan ketika, ditembak berkali-kali, ia tidak terluka sedikit pun. ”Mukjizat” itu justru membuat para penembaknya ”menyerah” dan menyatakan mengikuti Yesus juga.
Ketua Todah Ministry Samuel Panggabean, S. Th, M. Th memohon dukungan atas PD yang dia pimpin supaya berjalan dengan baik dan menjadi berkat pada masa-masa mendatang. Dia pun menjelaskan bahwa Todah Minstry merupakan sebentuk rasa syukur atas berkat Tuhan yang dia dan keluarga telah terima.
”Todah dari bahasa Ibrani yang berarti bersyukur. Dan Todah ini sebentuk rasa syukur kami,” ungkap Samuel.
Hal yang sama disampaikan oleh penasihat Todah Ministry, John Panggabean SH. Pengacara senior ini berharap Todah Minstry bisa memberikan pelayanan terbaik bagi umat Tuhan. Ya, tetap melayani selagi masih diberi kesempatan. (EDL)