Menjelang Pemilu 2024, para kontestan muncul dengan janji atau komitmen, mulai dari tidak masuk akal, yang mudah dilaksanakan sampai yang mustahil. Satu tujuannya: untuk mendapatkan simpati, lalu dicoblos atau dipilih.
Rasnius Pasaribu adalah salah satu dari ribuan kontestan Pileg dari Kota Bekasi Jawa Barat. Jika nanti terpilih, maka ini merupakan kali kedua dia terpilih menjadi wakil rakyat.
Yang menarik dari Rasnius, ia memandang kerja-kerja sebagai anggota DPRD hanya perluasan wilayah pelayanan. ”Yang namanya pelayan, dia memiliki tuan. Ya, jadilah pelayan, jangan merasa sebagai tuan. Dan melayani itu bukan hal baru bagi saya,” kata ayah dari dua anak ini.
Sebelum terpilih sebagai anggota DPRD Kota Bekasi, Rasnius aktif melayani di Gereja Santa Clara sebagai Ketua OMK, Sekretaris Dewan Paroki Harian selama dua periode dan ikut membantu secara aktif pengurusan IMB Gereja Santa Clara.
Baginya, jiwa atau semangat pelayanan yang dia timba dari gereja sangat berguna ketika masuk dalam pelayanan sebagai wakil rakyat. ”Yang saya bawa bukan semangat keagamaan, tapi semangat pelayanan yang tulus. Saya berusaha secara maksimal memberi kemampuan yang saya punya,” kata Caleg Golkar No urut 3 dari daerah pemilihan Bekasi Utara dan Medan Satria ini.
Khusus untuk periode 2024-2029, Rasnius bertekad untuk berbuat semakin baik bagi rakyat. Pengalaman dalam melakukan lobby atau memperjuangkan kebutuhan rakyat akan saya pakai untuk pelayanan yang lebih baik.
Dari informasi yang media ini himpun, selama duduk sebagai anggota dewan, melalui Pokir, Rasnius telah menuntaskan hampir 300 buah item pekerjaan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Beberapa di antaranya: membangun jalan-jalan di wilayah Dapilnya, membangun atau memperbaiki jalan-jalan di gang-gang, membangun jembatan, tempat sampah dan masih banyak lagi.
”Ini semua saya lakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kepercayaan yang rakyat berikan. Saya akan lebih maksimal lagi memperjuangkan aspirasi rakyat nanti. Mohon dukungan lagi,” pungkas pria yang luwes dalam pergaulan di antara masyarakat tanpa membedakan SARA ini. (tD)