KUNINGAN-Amal bakti apa yang kita buat selama hidup di dunia ini?
Menjawab pertanyaan sendiri tersebut, Romo Masseo Sitepu OFM Cap menyebut beberapa hal, yakni memberi perhatian kepada sesama dan tidak menyesatkan. Selain itu, menjadi garam yang memberi rasa enak.
“Kita jangan menjadi hambar. Kita diajak berdamai dan menjaga relasi yang baik,” kata Romo Masseo dalam homilinya pada Misa Ziarek Prodiakon Gereja Santa Clara, Bekasi Utara di Kapel Kebangkitan, Gua Maria Cisantana, Kuningan, Jawa Barat pada 24 Mei 2024.
Menyangkut Ziarek tersebut, kata imam asal Sumatera Utara ini, “Kegiatan kita hari ini dimaksudkan untuk menguatkan dan memboboti pelayanan kita sebagai prodiakon. Ada rasa gembira dalam hati untuk membaktikan diri kepada Tuhan yang kudus melalui gereja-Nya di Santa Clara.”
Lebih lanjut katanya mengingatkan, waktu yang diberikan sebagai seorang Prodiakon atau Prodiakoness jangan sampai merupakan sisa-sisa waktu, tapi dalam kesadaran kuat mengalokasikan waktu dan hati untuk melayani.
“Dalam melaksanakan tugas, kita lakukan dengan penuh bakti dan cinta kepada Allah. Sikap cinta dan bakti kepada Allah akan mempengaruhi kita dalam menjalankan tugas sebagai Prodiakon, menjaga kesucian diri sebagai pelayan gereja.”
Romo Masseo juga mengajak setiap Prodiakon atau Prodiakoness untuk berjuang menjadi diri sendiri di tengah umat. Selain itu berusaha membantu umat semakin dekat dengan Allah, membantu orang ingat kepada Tuhan bahkan dalam keadaan rapuh.
Pada kesempatan Ziarek kali ini, panitia mengadakan “evaluasi kecil” atas pelaksanaan tugas para Prodiakon selama ini dengan harapan para Prodialon bisa melayani dengan lebih baik lagi. (tD)