Fri. Oct 18th, 2024
Santo Yosef

Kisah tentang St. Yosef tidak banyak kita jumpai di dalam Kitab Suci, khususnya keempat Injil. Tentang kematiannya pun tidak ada satu pun ayat Injil yang mengisahkan: kapan, bagaimana, di mana dikuburkan dan lain-lain.

Dalam kisah tentang Perkawinan di Kota Kana (Yohanes 2:1-11), Yohanes hanya mengatakan bahwa Yohanes bersama murid-murid Yesus dan Ibunya hadir di sana. St. Yosef tidak disebutkan.

Dalam Kisah Sengsara Yesus versi Injil Yohanes dikatakan bahwa dari atas salib-Nya, Yesus menyerahkan Ibu-Nya kepada murid kesayangan-Nya, bukan kepada St. Yosef sebagai suami Bunda Maria (19:26-27). Catatan-catatan ini menandakan bahwa kemungkinan besar St. Yosef sudah tidak ada atau  sudah wafat.

Dalam injil Markus 6:3, ketika Yesus sudah mulai berkarya dan banyak orang takjub akan segala mukjizat yang dilakukan-Nya, orang-orang Yahudi menolak Yesus, karena mereka mengenal ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya. “Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, dan Simon?” kata mereka. Di sini Yesus disebut “anak Maria”. Nama Yosef tidak disebutkan. Lagi-lagi ini menandakan bahwa kemungkinan besar St. Yosef sudah tidak ada, sudah meninggal.

Pengelihatan Ven Maria Agreda

Berikut ini sebuah cerita yang mengisahkan yang terjadi dengan St. Yosef pada saat-saat terakhir hidupnya sesuai dengan penyampaian Bunda Maria kepada mistikus Venerabilis Maria Agreda. Silakan mengikutinya!

Ketika St Yosef tersadar dari suatu ekstase, wajahnya bersinar dengan cahaya surgawi, dan dia meminta Maria untuk memberikan berkatnya kepadanya. Namun dia justru menunjukkan bahwa Yesus-lah yang harus memberkatinya, dan Yesus pun memberkatinya.

Kemudian Maria berlutut dan memohon kepada St. Yosef, suaminya yang sedang sekarat itu, untuk memberkatinya, dan setelah suaminya melakukannya, Maria mencium tangan suaminya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

St. Yosef juga memohon pengampunan Maria atas segala kekurangannya dalam melayani dia dan meminta doanya pada saat kematiannya ini. Lalu St. Yosef mengucapkan kata-kata terakhir ini kepada Maria, istrinya:

“Terberkatilah engkau di antara semua perempuan, Maria! Semoga para malaikat dan pria memuji engkau! Dan semoga Nama Tuhan dikenal, dipuja, dan diagungkan di dalam engkau sepanjang zaman yang akan datang. Aku berharap dapat melihat engkau di rumah surgawi kita…”

Lalu St. Yosef berpaling kepada Yesus dengan rasa hormat yang mendalam. Ia mencoba berlutut, namun Juruselamat dengan lembut memeluknya, sementara Yosef berkata kepada Yesus:

“Ya, Tuhanku dan Allahku, berilah rahmat-Mu kepada hamba-Mu ini, dan ampunilah kesalahan yang telah kulakukan dalam pengabdianku kepada-Mu. Aku mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada-Mu karena telah memilih aku menjadi suami Ibu-Mu selamanya..!”

Yesus kemudian dengan penuh kasih memberkati St. Yosef dan berkata: “Ayahku, beristirahatlah dalam damai dan dalam rahmat Bapa-Ku yang kekal, dan sampaikan kepada orang-orang kudus di Limbo kabar gembira tentang mendekatnya penebusan mereka.”

Mendengar kata-kata ini, dalam pelukan Yesus, dengan Maria yang berlutut sambil menangis di kaki St. Yosef, di dalam ruangan yang terang benderang oleh sekumpulan malaikat surgawi, St. Yosef wafat dengan bahagia dan damai.

Setelah Yesus menutup mata ayah angkat-Nya, Maria mempersiapkan jenazah St. Yosef untuk dimakamkan dengan bantuan para malaikatnya.

Ketika dia melakukannya, Tuhan menyelimutinya dengan cahaya surgawi yang menakjubkan, sehingga dia hanya dapat melihat wajah Yusuf seperti wajah aslinya.

Jenazah St. Yosef dibungkus dengan kain kafan putih dan ditempatkan di dalam usungan sempit, yang kemudian dibawa ke sebuah makam indah yang diberikan kepada St. Yosef oleh seorang orang kaya.

Hanya Yesus dan beberapa teman-Nya yang mengikuti prosesi pemakaman St. Yosef, bersama dengan sejumlah besar malaikat yang megah.

Kepada Venerabilis Maria Agreda

“Seluruh umat manusia telah meremehkan hak istimewa dan hak prerogatif yang diberikan kepada suami saya yang terberkati, Santo Yosef. Saya meyakinkan engkau bahwa dia adalah salah satu tokoh yang sangat disayangi di Hadirat Ilahi, dan dia memiliki kekuatan yang luar biasa besar untuk tetap berada dalam pelukan Tuhan. Apa yang diminta suamiku kepada Tuhan di surga dikabulkan di bumi, dan pada perantaraannya tergantung banyak nikmat yang luar biasa bagi manusia.”

Semoga kisah wafatnya Santo Yosef ini semakin menambah iman kita dan meningkatkan devosi kita kepada Santo Yosef, Suami Bunda Maria. (Benyamin Mali)

Related Post