Fri. Nov 1st, 2024

Semula Berkata  ”I Have Nothing To Tell”, Jannes Hutagalung Luncurkan Biografi  “Di Jalanku ‘Ku Diiring”

Dapatkan pengalaman hidup penuh ketekunan dalam karier dan kegembiraan bersama keluarga dalam buku ini.

JAKARTA-Dihadiri keluarga, para  sahabat dan kenalan serta sejumlah wartawan, Jannes Hutagalung, mantan Executive Director di Bank Dunia untuk Grup Konstituensi Asia Tenggara (South East Asia Voting Group/SEAVG) meluncurkan biografi berjudul Di Jalanku Ku Diiring  di GKI Kwitang, Jakarta Pusat pada 31 Oktober 2024.

Aku Jannes yang pernah ditugaskan sebanyak tiga kali oleh negara untuk bekerja di Bank Dunia, semula ketika sejumlah kolega menganjurkannya untuk membuat biografi, dia merasa tidak ada yang yang bisa diceritakan I Have Nothing to Tell karena dia merasa sudah menjalani kehidupan ini dan itu semua terjadi begitu saya.

Namun, setelah merenung-renungkan anjuran tersebut sambil memotret perjalanan hidup dan karyanya, Jannes kemudian berkata ”Boleh juga”.

Proses pengerjaan biografi pun dimulai, walau tersendat-sendat karena berbagai alasan. Buku kemudian dituntaskan oleh penulis Donna Widjajanto dan diterbitkan oleh Penerbit BPK Gunung Mulia (2024).

Jannes dengan usianya yang 80 tahun, setelah melalui perjalanan karier yang cemerlang kini masih bekerja atau melayani sebagai Ketua Umum Yayasan BPK Gunung Mulia, Komisaris di Asuransi Jiwa Avrist, juga sebagai Vice President Board of Trustees Centennial Fund, WSCF, Jenewa. Selain itu, Jannes juga terlibat dalam berbagai kegiatan gerejawi, seperti menjadi anggota dua koor di gerejanya, GKI Pondok Indah.

Buku yang terdiri terdiri dari 14 bab ini tersebut merupakan rekaman kehidupan Jannes Hutagalung, mulai dari lahir di Tarutung, di Lembah Silindung, Sumatera Utara, pada tahun 1944, sampai ia merayakan ulang tahun ke-80 pada tahun 2024 ini.

Sebagai PNS (sekarang ASN), karier Jannes bertumbuh di Departemen Keuangan, mulai dari Direktorat Persero dan Badan Usaha Negara (1973), Direktorat Dana Luar Negeri, Pusat Pengolahan Data dan Informasi Anggaran (PPDIA), sampai Direktorat Tata Usaha Anggaran.

Jannes pun terlibat dalam berbagai proyek pembangunan, menegosiasikan berbagai pinjaman luar negeri untuk pembangunan, sampai menjadi komisaris di beberapa perusahaan dan badan usaha milik negara. Sebagai pegawai negeri, Jannes memang harus siap ditugaskan di mana saja dan mengerjakan apa saja.

Pengalaman berkali-kali ke luar negeri, bertemu berbagai tokoh dan negarawan besar, menegosiasi berbagai proyek dan anggaran keuangan, merupakan rahmat Tuhan yang ia syukuri.

Jannes dan keluarga bertumbuh dalam Iman, Pengharapan di Kasih. (EDL)

“Namun, yang saya pikir anugerah terbesar bagi saya adalah orang-orang yang ada di sekitar saya: Istri saya, Sondang, anak-anak dan cucu-cucu, keluarga besar, dan tentu saja kolega, sejawat, dan sahabat-sahabat,” tulisnya lagi.

Mereka inilah yang menurutnya memberikan warna pelangi dalam hidupnya. Mereka semua yang menerakan cerita dalam perjalanan usianya. “Karena itu, saya ingin menuliskan kisah ini untuk mereka, terutama untuk cucu-cucu saya. Biarlah mereka tahu kisah hidup dan pengalaman ompung doli mereka,” tulis Jannes.

Kata Pengantar buku ini ditulis oleh Prof. Dr Dorodjatun Koentjoro-Jakti. Kata Dorojatun, “Kepercayaan saya pada Saudara Jannes membuat saya memperluas

kerja sama ke sektor bisnis Indonesia pada periode 2020-an. Kepercayaan ini membuat saya meminta Saudara Jannes menggantikan posisi saya di sebuah perusahaan. Persahabatan kami pun terus berjalan hangat sampai hari ini,” tulisnya.

Lanjutnya, “Semoga buku biografi Saudara Jannes ini menunjukkan betapa ‘misteriusnya’ keterlibatan karier kami berdua untuk waktu yang demikian lama. Menyimak buku ini, tentu seperti saya juga, bersama kita dapat ‘mengenal’ perjalanan yang panjang, mulai dari posisi sebagai Dosen FEUI, antara lain untuk Program Extension sampai dengan saat saya mulai mengurangi keterlibatan dalam kepemerintahan Indonesia, lalu di dalam karier bisnis saya.”

Sementara itu, Nuah Berdikari, Direktur PT BPK Gunung Mulia menyebutkan bahwa kesuksesan dalam karier Jannes Hutagalung ternyata menular dalam relasinya dengan keluarga. Di tengah segala kesibukannya, Jannes selalu mengutamakan kebersamaan dengan keluarga. (tD/*)

Related Post