Thu. Nov 21st, 2024

Setelah Lima Tahun, Perawan Maria Kembali dengan Megah ke Notre Dame

Selamat datang kembali, Bunda

PARIS-Jumat malam (22/11), Paris menyaksikan pemandangan yang sangat tidak biasa, yakni prosesi obor yang bergerak dari umat beriman, penduduk setempat, dan para pemuka agama mengiringi patung batu abad pertengahan Perawan Maria dan Anak yang secara luar biasa lolos dari kebakaran Katedral Notre Dame tahun 2019.

Patung yang indah itu berdiri setinggi hampir 6 kaki dan menggambarkan pelukan Maria pada anaknya. Dikenal sebagai “Perawan Paris,” patung berusia berabad-abad ini secara tradisional merupakan simbol harapan dan iman bagi umat Katolik di seluruh dunia.

Sekarang, berkat lolosnya patung itu dari api—padahal banyak artefak keagamaan hancur—patung itu juga telah menjadi tanda ketahanan dan kekuatan, sehingga memperoleh julukan baru “Stabat Mater” — Bunda yang Berdiri. Ini adalah referensi yang diberikan kepada Maria karena Injil melaporkan bahwa dia berdiri bahkan di kaki Salib.

Saat Perawan Maria bersiap meninggalkan halaman depan Gereja Saint-Germain-l’Auxerrois, ratusan orang berdiri menatapnya dengan penuh hormat sambil menyanyikan Ave Maria. Dengan cahaya yang bersinar langsung padanya, ia tampak berdiri tegak, terus menjadi mercusuar harapan dan kekuatan untuk menginspirasi semua orang.

Kedatangan yang aman

Saat prosesi berjalan di sepanjang sungai Seine—diiringi nyanyian pujian dan doa—prosesi tersebut menarik perhatian semua orang yang melihatnya. Perawan Maria akhirnya berjalan menuju alun-alun katedral.

Ketika patung itu tiba dengan selamat, Uskup Agung Laurent Ulrich dari Paris memberkatinya, dengan menyatakan: Malam ini, saat kita menemani Perawan Maria ke katedralnya, sebelum ia mengambil tempatnya di pilar tempat banyak generasi datang untuk berdoa, kita tahu ia bergabung dengan rumah Kristus.”

Ini bukan pertama kalinya patung itu meninggalkan katedral. Pada pertengahan abad ke-14, patung itu awalnya terletak di Kapel Saint-Aignan di Île de la Cité—tidak jauh dari Notre Dame.

Namun, patung itu menemukan rumah baru pada tahun 1818 di katedral, dan pada tahun 1855, ketika renovasi yang terkenal itu berlangsung, arsitek Eugène Viollet-le-Ducund menciptakan tempat yang sempurna untuknya di pilar tenggara katedral, seperti yang dilaporkan Associated Press.

Kedatangan patung itu hanyalah satu langkah lagi menuju pembukaan kembali katedral pada tanggal 8 Desember. Lonceng-lonceng yang terkenal itu telah kembali minggu lalu, dan sekarang dengan Perawan Maria di tempatnya. Ada kegembiraan yang nyata, ada Misa yang khidmat dan agung di katedral yang baru dipugar dalam waktu tiga minggu saja. (Aleteia)

Related Post