JAKARTA-Tak kenal maka tak sayang, begitu kata sebuah pepatah. Kalau pepatah yang sama dirumuskan secara lebih positif, maka bunyinya: ”Karena mengenal maka menyayangi”.
Sikap inilah yang hendak ditanamkan para guru di Taman Kanak-kanak Santa Cecilia Sunter dan Pademangan Jakarta Utara kepada anak-anak didik mereka. Para guru di kedua TK tersebut berikhtiar agar murid-murid mereka saling mengenal dengan baik sejak dini. Dengan demikian tumbuh rasa saling menghormati dan menyayangi. Pun dalam hal agama.
Menyadari bahwa murid-murid mereka berasal dari agama dan suku yang berbeda, maka para guru mengupayakan agar para peserta didik saling mengenal identitas mereka.
Untuk maksud tersebut, pada 7 Desember 2024 lalu, didampingi para guru, murid-murid dari kedua Taman kanak-kanak tersebut melakukan kunjungan atau anjangsana ke Masdjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta. Tujuan dari kegiatan yang disebut St. Cicilia Kindergarden School Educational Field Trip ini, agar sejak awal anak-anak mengetahui atau mengenal rumah ibadah teman-teman mereka.
Ketika berada di Masdjil Istiqlal, mereka diterima olehFirman, Humas Istiqlal. Dengan sapaan yang akrab, anak-anak tampak gembira. Ketika masuk, tampak anak-anak memegang kantong plastik yang berisi alas kami mereka.
Mereka mendapat beberapa hal informasi menyangkut Istiqlal. Ketika ditanya, apakah ada yang sudah pernah ke Istiqlal, ada yang menjawab belum pernah. Ada juga yang mengaku sudah pernah. Ada pula yang mengatakan hanya lewat di depan masdjid milik Pemerintah tersebut.
Anak-anak tampak gembira karena melihat sesuatu yang baru. Beberapa dari mereka berusaha bertanya kepada pendamping tentang hal-hal baru yang mereka lihat.
Dari Masdjid Istiqlal mereka menyeberang ke Gereja Katedral Jakarta. Di tempat ini para pendamping menjelaskan kepada mereka tentang Gereja Katedral. Mereka pun dibawa ke pelataran Gua Maria.
Di Katedral, anak-anak tersebut berkesempatan bertemu dan berfoto bersama Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo yang juga adalah Kardinal Indonesia.
Elisabeth Suzana, Kepala Sekolah TK Santa Cicilia, Sunter menjelaskan, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan rumah ibadah yang berbeda dari agama mereka. ”Yang Islam bisa mengenal rumah ibadah teman mereka yang Katolik, demikian pula sebaliknya yang Katolik mengenal rumah ibadah teman mereka yang Islam. Harapan kami, dengan saling mengenal dengan baik sejak kecil, mereka akan miliki sikap toleran kepada teman-teman mereka,” jelas Susan.
Aku Susan, di sekolah atau yayasan, para guru dan pengurus yayasan selalu memberikan contoh misalnya untuk dengan saling mengucapkan selamat pada hari raya. Melihat itu anak-anak juga mengucapkan selamat kepada teman mereka yang berbeda agama. (tD/01)