Saat dalam perawatan di Rumah Sakit Gemelli Roma dengan kondisi tetap stabil, Paus Fransiskus tetap terlibat dengan urusan Gereja.
Pada hari Sabtu (8/3), Paus Fransiskus menyampaikan pidato di hadapan para peziarah Gerakan untuk Kehidupan (Pro-Life) dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari kamar rumah sakitnya.
Pidato tersebut disampaikan oleh Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan, dalam sebuah Misa di Basilika Santo Petrus pada tanggal 8 Maret.
Dalam pesannya, Paus berusia 89 tahun itu mengucapkan terima kasih kepada para peziarah Pro-Life pada peringatan 50 tahun organisasi mereka. Paus memuji dukungan konkret mereka kepada para ibu yang mengalami ”kehamilan sulit”.
Paus Fransiskus mendorong gerakan ini untuk melanjutkan misinya, terutama karena kehidupan itu sakral, diciptakan oleh Tuhan untuk tujuan yang agung dan indah.
Saat berita ini dirilis, staf medis terus memberikan Paus Fransiskus “oksigenasi aliran tinggi” melalui kanula hidung pada siang hari sementara ia menggunakan “ventilasi mekanis noninvasif” pada malam hari untuk membantu pernapasannya.
“Malam berlalu dengan tenang. Paus sedang beristirahat,” demikian bunyi pembaruan informasi singkat Vatikan yang dikeluarkan pada Sabtu pagi.
Pejabat Vatikan mengonfirmasi bahwa Paus tidak akan muncul di depan umum untuk doa Angelus tradisional hari Minggu. Sebaliknya, seperti yang telah dilakukan dalam beberapa minggu terakhir, teks refleksinya akan dipublikasikan.
Demikian pula, homili Paus pada Misa Minggu untuk Yubileum Relawan dibacakan oleh Kardinal Michael Czerny, yang juga memimpin doa rosario di Lapangan Santo Petrus pada pukul 9 malam waktu setempat pada hari Sabtu, mengumpulkan umat beriman untuk berdoa bagi Bapa Suci.
Setelah pesan audio yang menyentuh hati dari Paus diputar di Lapangan Santo Petrus pada Kamis malam, Direktur Kantor Pers Takhta Suci Matteo Bruni menjelaskan bahwa Fransiskus ingin merekam dan memutar salam tersebut untuk berterima kasih kepada semua orang yang berdoa untuknya. (CNA)
