
JAKARTA-PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali meluncurkan iklan salah satu produk unggulannya, yakni Kuku Bima dengan setting alam indah dan sejarah.
Kali ini, iklan Sido Muncul mengusung tema “Kuku Bima Energi Indonesia”. Peluncurannya dilangsungkan pada Selasa, 25 Maret 2025 di kantor Sido Muncul, Cipete, Jakarta Selatan. Peluncuran tersebut dirangkai dengan acara ”Buka Puasa Bersama” dengan lebih dari 40 wartawan dari berbagai media.
Marion Jola asal Pulau Sumba, NTT dan Bravilio Pazcal C. Tambaip dari Papua didaulat menjadi Brand Ambassador Kuku Bima dalam iklan tersebut.
Sekadar informasi, sejak Maret 2010, Sido Muncul telah lima kali membuat iklan dengan dengan latar belakang alam Labuan Bajo bersama sederet artis dan tokoh terkenal.
Untuk iklan kali ini, pengambilan gambar dilakukan di berbagai destinasi wisata di NTT, seperti Labuan Bajo, Danau Kelimutu, Kampung Todo, Ende, Manta Point, Bukit Padar, dan Golo Mori.
Selain menampilkan keindahan alam NTT, iklan Kuku Bima tersebut juga menampilkan sejarah lahirnya Pancasila, Rumah Adat Desa Wae Rebo, Tarian Caci dan kain tenun Songke Manggarai.
Khusus tentang sejarah lahirnya Pancasila, Irwan menunjukkan kekagumannya pada Pancasila. ”Pancasila kita ini luar biasa lho. Bisa mempersatukan kita yang bermacam-macam ini,” kata Irwan.
Irwan menyebut Ende, khususnya Taman Renungan Bung Karno, tempat yang menjadi saksi bisu lahirnya gagasan-gagasan Sukarno, termasuk Pancasila sebagai destinasi sejarah yang penting.
“Pancasila ini bukan hanya dasar negara, tetapi juga sesuatu yang menyatukan kita dan dikagumi dunia. Saya ingin masyarakat Indonesia tahu bahwa di Ende, Flores, lahirlah gagasan besar ini,” ujar Irwan.

Untuk semakin memperlihatkan kekayaan budaya NTT, pada peluncuran iklan tersebut sejumlah penari memeragakan Tari Jai khas Suku Ngada, NTT.
Dalam talk show yang menghadirkan Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, Marion Jola, dan Bravilio Pazcal C. Tambaip, Irwan menjelaskan, pemilihan setting alam NTT dimaksudkan untuk mempromosikan kekayaan budaya, sejarah dan keindahan alam NTT, khususnya Labuan Bajo, Danau Kelimutu, Kampung Todo, Ende, Manta Point, Bukit Padar, dan Golo Mori.
Bagi Irwan, kekayaan alam Indonesia bisa menjadikan rakyat Indonesia kaya. Ia malah berharap ”Indonesia Emas” segera terwujud pada tahun 2029.
”Kelamaan kalau tunggu 2045, umur saya sudah 98, hampir 11. Dengan kekayaan alam dan potensi pariwisata di Indonesia yang besar, kami berharap bisa menuju Indonesia Emas 2029,” ujar Irwan Hidayat.
Pemerintah Manggarai Barat mengakui dan memberi apresiasi yang tinggi kepada Irwan Hidayat dan Sido Munculnya dalam mempromosikan pariwisata Labuan Bajo melalui iklan-iklannya yang ditayangkan di berbagai stasiun televisi di Indonesia.
Tercatat, sepanjang tahun 2024, 411.349 wisatawan berkunjung ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kunjungan tersebut ikut meningkatkan pendapatan pemerintah dan menggerakkan perekonomian masyarakat setempat. (tD)
