Wed. Apr 2nd, 2025
Eva bersuka cita karena segera terima baptisan.

 Éva, 27 tahun, tidak menunggu dibaptis terlebih dahulu baru terlibat dalam Gereja. Wanita muda itu baru akan dibaptis pada malam Paskah, namun dia sudah menjadi bagian dari tim logistik parokinya, Saint-Louis, di Hyères (di pantai tenggara Prancis).

Dia juga membantu memimpin nyanyian dalam misa. Tahun depan, dia berencana untuk terlibat sebagai sukarelawan selama ziarah ke Lourdes.

Satu Misa mengubah hidupnya

Berasal dari Clermont-Ferrand, Éva pindah ke Var pada tahun 2022 untuk bekerja sebagai asisten administrasi.

Suatu pagi pada awal tahun 2023, dia bangun dan ingin sekali pergi ke gereja. Untungnya, hari itu hari Minggu. Dia lalu memilih datang ke Gereja Saint-Louis di Hyères di pantai tenggara Prancis.

Pada misa Minggu pertama ini, Eva merasa sedikit ”tersesat”. Dia tidak mengerti melihat orang-orang melakukan gerakan, duduk, berdiri, berlutut dan sebagainya. Namun, lambat laun bisa dia mengikuti semua gerakan liturgis dalam Misa.

“Saya membiarkan diri saya terbawa suasana. Pada akhirnya, saya menangis tersedu-sedu, diliputi emosi. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada saya, tetapi saya merasakan cahaya yang menyerbu saya,” katanya.

Belajar tentang iman Kristen

Eva tidak langsung mengikuti katekumenat. Ia memutuskan untuk terus menghadiri Misa Minggu di Saint-Louis. Dia datang sendirian, sambil memperdalam pengetahuannya tentang iman Kristen melalui membaca dan meneliti.

“Saya ingin memahami mengapa saya merasa betah di Gereja, mempelajari sejarah Kekristenan. Saya perlu menguatkan iman saya,” kata Eva.

Sedikit demi sedikit, ia bergabung dengan kelompok pemuda dan merasakan hasrat yang dalam untuk meminta pembaptisan.

“Saya ingin menjadi bagian dari keluarga ini, untuk benar-benar menjadi anak Tuhan dan menyatakan iman dengan lantang dan jelas. Saya ingin dapat berkata, ‘Ya, nama saya Éva, dan saya percaya kepada Tuhan.’”

Dukungan dari orang tuanya

Orang tua Eva dibaptis karena menaati tradisi. Mereka tidak tidak aktif dalam hidup menggereja. Sekarang, mereka melihat putri mereka berkembang secara positif.

“Mereka melihat bahwa saya merasa damai, dan agama telah banyak mengubah saya. Ibu saya sekarang menemani saya ke Misa Minggu dan tertarik dengan Misa tersebut.”

Sulit bagi Eva untuk meringkas apa yang khususnya menyentuh hatinya dalam pesan Kristus. Ada begitu banyak hal. “Tetapi jika saya benar-benar harus memilih satu pelajaran mendasar saja, itu adalah tentang pengampunan. Yang terkenal adalah ‘Ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat’,” katanya.

Baginya, ajaran Kristus mengajarkan untuk lebih sabar dan menempatkan segala sesuatu dalam perspektif yang benar, dan untuk menikmati setiap momen bersama orang-orang terkasih.

Eva bersemangat untuk menjadi saksi atas semua pengalamannya bersama keluarga dan teman-teman saya. ”Saya bertindak sesuai dengan kemampuan saya sendiri. Saya hanyalah Éva! Namun, Éva yang memiliki sedikit lebih banyak energi. Saya siap untuk apa yang akan terjadi selanjutnya!” (Aleteia.org)

Related Post