Sun. Apr 20th, 2025
Kardinal Suharyo: kita butuh inspirasi iman

Paskah tahun 2025 merupakan perayaan istimewa karena diperingati bersamaan dengan Tahun Yubileum.

Dikatakan istimewa karena perayaan kemenangan Yesus Kristus atas dosa dan kematian berjalan bersamaan dengan tahun khusus Gereja Katolik untuk memperbarui iman, memohon pengampunan dosa dan melakukan rekonsiliasi dengan Allah.

Ini dapat menjadi refleksi dan aktualisasi iman yang luar biasa, sekaligus dapat menjadi solusi dan inspirasi dalam kehidupan nyata umat. Di Tahun Yubileum dengan tema Peziarah Pengharapan ini, kita ikut mengharapkan iman yang lebih bermakna dan masa depan yang lebih baik termasuk di dalamnya nilai–nilai kemanusiaan, kesetaraan, keadilan dan keberpihakan seluruh komponen Gereja.

Pesan Paskah tahun ini adalah “kepedulian lebih kepada saudara yang lemah dan miskin”. Pesan yang menyiratkan makna iman yang tumbuh adalah iman yang peduli kepada mereka yang lemah dan dilemahkan serta bisa memaknai konteks sosial, politik, ekonomi sebagai bahan aktualisasi diri.

Dalam konteks teologis, melalui Injil Lukas (Luk 6:39-45), Tuhan Yesus mengingatkan kita akan pentingnya mawas diri dan tidak mudah melihat kekurangan orang lain. Kita juga dinasehati agar selalu sadar akan kelemahan diri sendiri (ay. 39). Kita diajak untuk pandai-pandai memeriksa diri apakah kita mampu menghasilkan buah yang baik yang bisa dirasakan orang lain (ay. 44).

Perbuatan baik dengan sendirinya akan mengalir dari hati yang baik. (ay. 45). Pesan Injil dalam Misa Kamis Putih, Tuhan Yesus mengajarkan para muridNya dengan memberi teladan untuk saling melayani, sebagaimana Tuhan Yesus membasuh kaki para muridNya, “Sebab Aku telah memberikan  suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga melakukan seperti yang telah Aku lakukan kepadaMu (Yoh 13:15).

Atas nama Keuskupan Agung Jakarta, kami mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin bangsa untuk semua kerja keras dan daya upaya mewujudkan Indonesia seperti yang dicita-citakan bersama. Juga kepada seluruh aparat keamanan yang bahu membahu dengan seluruh komponen Masyarakat, ormas sehingga perayaan Paskah tahun ini berjalan dengan aman, lancar dan penuh khidmat.

Penopang utama perekonomian Indonesia.

Perekonomian Sedang Tidak Baik

Berbeda dengan perayaan Paskah tahun lalu yang masih gegap gempita pasca pelaksanaan pemilihan umum 2024 dan harapan munculnya pemimpin baru, Paskah tahun 2025 dirayakan dalam situasi dan kondisi sosial politik yang tidak cukup menggembirakan. Ada banyak protes yang terjadi dan kekhawatiran di masyarakat. Gereja terus mendorong penguatan demokrasi dan pelindungan hak sipil yang menjamin kebebasan berpendapat dan berkumpul.

Kondisi perekonomian nasional juga sedang tidak baik-baik saja. Banyak industri padat karya tutup sehingga angka pengangguran meningkat. Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mencatat sekitar 40 ribu orang terkena PHK sepanjang bulan Januari–Februari 2025. Dampak lain juga dirasakan rakyat, seperti kebutuhan dasar masyarakat tidak terpenuhi, kemampuan daya beli menurun, lapangan kerja semakin menyusut.

Seiring dengan peneguhan sikap kita untuk menjadi “peziarah pengharapan” di Tahun Yubileum, di Hari Paskah ini Keuskupan Agung Jakarta mengajak para pemimpin negeri ini agar sungguh–sungguh menjalankan program dan kebijakan yang mampu  memenuhi hak–hak dasar warga negara seperti pendidikan, layanan kesehatan, serta penyediaan lapangan kerja, sehingga kualitas hidup warga tetap terjaga dan kian meningkat.

Selain itu, Keuskupan Agung Jakarta meminta kebijakan–kebijakan pemimpin semakin memberikan rasa aman, baik secara sosial, ekonomi dan politik sebagai jantung kebangsaan Indonesia.

Keuskupan Agung Jakarta mengajak semua umat untuk memperkuat rasa solidaritas sosial, saling menjaga warga di sekitarnya, terlebih-lebih makin peduli kepada saudara kita yang lemah dan miskin.

Dalam pesan Injil di ibadah Jumat Agung, ajakan itu tertuang dalam  sabda Tuhan Yesus yang mengungkapkan misiNya di tengah dunia dengan mengatakan: “untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku bersaksi tentang kebenaran, setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu” (Yoh 18:37)

Ajakan Menolong Tetangga

Aksi–aksi nyata sudah dibutuhkan, seperti menolong tetangga yang kesusahan ekonomi, memberi pekerjaan bagi yang terkena PHK, membangun dapur umum untuk memberi makan agar orang-orang dapat bekerja tanpa khawatir, menambah pemberian gizi dan perhatian pada anak-anak stunting di RT/RW, membangun kembali koperasi sebagai usaha bersama, dan aksi-aksi transformatif lainnya. Dengan memperkuat solidaritas yang disertai aksi nyata yang transformatif dan berkelanjutan inilah, kesejahteraan bersama dapat tercapai.

Dalam kesempatan yang mulia ini, Keuskupan Agung Jakarta juga mengajak semua komponen bangsa, para pemuka agama, penggiat lintas iman dan penggerak sektoral untuk gotong royong, bahu membahu mengatasi persoalan–persoalan bangsa yang muncul sekarang ini. Mengajak untuk meneguhkan kembali komitmen untuk bersama–sama mewujudkan bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera. Seruan ini sudah digemakan oleh Nabi Yesaya yang nubuatnya dibacakan pada Ibadah Malam Paskah, “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui, berserulah kepadaNya selama Ia dekat.

Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya, baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengasihaninya (Yes 55:6-7)

Para saksi kebangkitan Yesus menyerukan: “Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon” (Luk 24:34). Sebagai penutup, mewakili Keuskupan Para saksi kebangkitan Yesus menyerukan: “Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon” (Luk 24:34).

Sebagai penutup, mewakili Keuskupan  Agung Jakarta, kami mengucapkan Selamat Hari Raya Paskah 2025. Semoga kebangkitan-Nya memperteguh harapan kita akan rahmat Allah yang tidak berkesudahan dan memampukan semua umat untuk saling jaga, berbela rasa demi kesejahteraan bersama.

 + Kardinal Ignatius Suharyo

Uskup Keuskupan Agung Jakarta

Related Post