Akhirnya, drg Aloysius Giyai, M. Kes yang dinonjobkan oleh mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dengan alasan yang tidak jelas kembali diaktifkan.
Pengaktifan kembali tersebut tertuang dalam SK Gubernur Papua No SK 82121260 tentang Pencabutan atau Pembatalan Surat Keputusan no SK 82122231 tanggal 19 Agustus 2021 dan Pengembalian Pejabat Pimpinan Pratama ke Jabatan Semula.
Surat Keputusan yang ditandatangani Plh Gubernur Papua M. Ridwan Rumasukun tersebut berlaku sejak dikeluarkan pada 3 Mei 2023.
Dengan pengaktifan kembali tersebut, nama baik Alo beserta hak-haknya dikembalikan.
Dengan pengaktifan ini pula, penulis sejumlah buku ini kembali menduduki jabatan sebagai Direktur RSUD Jayapura.
Mengomentari pengaktifannya kembali tersebut, Alo mengaku bersyukur. Alo bersyukur bukan terutama bahwa melalui hal tersebut dia bisa mendapatkan penghasilan.
“Bukan itu yang utama untuk saya. Bagi saya, ini soal harga diri dan tanggung jawab. Saya bertanggung jawab kepada Tuhan atas kepercayaan yang Tuhan berikan, termasuk atas ilmu dan keterampilan yang saya miliki,” kata Alo kepada tempusdei.id.
Menurut Aloysius, sebenarnya, sejak tahun 2022, berdasarkan hasil pengaduannya atas pencopotan jabatan dirinya secara mendadak dan tidak sesuai prosedur serta tanpa alasan yang jelas, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) di Jakarta mengeluarkan Surat Rekomendasi yang isinya meminta Gubernur Provinsi Papua mengembalikan Aloysius kembali ke jabatan semula atau setara setingkat pimpinan pratama di lingkup Provinsi Papua.
Entah mengapa surat rekomendasi tersebut Lukas abaikan, sehingga dalam waktu yang cukup lama, Alo, kandidat doktor ilmu pemerintahan tersebut tidak bisa melayani masyarakat secara maksimal.
Untuk diketahui, drg. Aloysius Giyai, M.Kes dicopot secara mendadak dari Direktur RSUD Jayapura, Jumat, 20 Agustus 2021 oleh Gubernur Lukas Enembe. Lukas kemudian melantik dr. Anthon Tony Mote menggantilkan Aloysius.
Nasib serupa dialami, Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait. Gubernur ketika itu melantik Protasius Lobya sebagai Plt. Kepala Dinas Pendidikan.
Pencopotan Aloysius menuai sorotan publik di Tanah Papua. Mereka menilai Gubernur Lukas salah mengambil keputusan dan melanggar aturan kepegawaian.
Apalagi, saat itu, Aloysius terbukti mampu mengubah wajah RSUD Jayapura, membangun sejumlah fasilitas penunjang, dan menata sistem dan kualitas pelayanan.
Jejak karya Aloysius di bidang kesehatan di Papua juga masih dirasakan masyarakat Papua.
Hal itu dapat dilihat dari Kartu Papua Sehat, membentuk UP2KP dan Satgas Kijang, dan membangun sejumlah rumah sakit saat ia menjadi Kepala Dinas Kesehatan Papua.
Sebelumnya, sejak 2009 saat dipercayakan menjadi Direktur RSUD Abepura, ia sukses mengubah Faskes yang dulu kumuh menjadi rumah sakit terbaik di Papua hingga menggondol belasan penghargaan bergengsi tingkat nasional. (EDL/Gusty MR)