Fri. Nov 22nd, 2024
Simply da Flores

Puisi Simply da Flores

Angin sepoi membelai
Ombak perlahan menghampiri
hamparan pasir putih
daun mangrove yang hijau
bentangan laut biru

Ada sebuah rumah kecil
dibangun di atas batu karang
tepat di bibir pantai
saat pasang air laut mengelilingi
saat surut nampak karang kokoh berdiri
rumah kayu beratap rumbai
berdinding bambu diikat tali temali

Saat kuhampiri rumah itu
ternyata tak ada penghuni
Pintu dan jendelanya terkunci
suasananya tenang dan sunyi
hanya ada sepasang kursi
terletak di teras depan
mengarah diam ke lautan

Dan aku coba letakkan damba
menatap jauh ke samudera
terbang tinggi ke angkasa
dengan tanya dan tanya
“Siapa pemilik pondok ini,
apakah aku akan menemui
kalau aku menunggu di sini
ataukah aku nanti kembali
ketika mentari bersinar lagi
karena sudah seharian aku di sini”

Terpesona pada rumah itu
tak tahu siapa pemiliknya
sudah kudatangi berkali-kali
Tetapi…
Hanya bisa kutemui kursi
duduk menanti dan menikmati
angin sepoi berhembus manja
ombak bergelora menyapa
birunya bentangan samudera tanya
luasnya misteri angkasa raya

Rumah kecil yang mempesona
“Aku datang membawa damba
Aku terus mengandung tanya
Tak punya kunci membuka
pintu jendela jawaban tanya
Diamnya rumah kecil menggoda
antara samudera dan angkasa
antara fakta dan harapan
antara ombak dan karang
antara nalar dan jiwa
antara aku dan sesama saudara”

Related Post