Sun. Nov 24th, 2024

Darah Asli Manggarai di Atraksi Caci

D alam rangka perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78, diaspora Manggarai Raya se-Jabodetabek pada Minggu, 20 Agustus 2023, kembali menggelar event Pentas Seni Budaya Manggarai dengan pertunjukkan Caci sebagai atraksi utama.

Acara yang dipimpin oleh kraeng Gomdas Gunur sebagai ketua Panitia ini berlangsung sangat meriah di Lapangan Serba Guna Bekasi Timur.

Atraksi dihadiri sekitar 2.500 orang masyarakat diaspora Manggarai Raya se Jabodetabek yang datang dengan semangat persaudaraan dan kultural yang masih kental.

Hadir dalam acara tersebut beberapa sesepuh tua golo Manggarai di Jakartaseperti kraeng Damianus Ambur, ketua paguyuban Manggarai Raya Jakarta (Ikamasi), kraeng Pieter Sambut dan lain lain.

Nampak hadir pula beberapa tokoh muda Manggarai di Ibukota seperti Sebastianus Salang yang konon akan ikut dalam kontestasi pilgub NTT 2024 dan Ardy Mbalembout yang akan bertarung menuju Senayan 2024.

Kehadiran para tua golo dan tokoh-tokoh muda ini semakin menambah semarak acara budaya Caci yang selalu diikuti dengan antusias oleh generasi muda Manggarai di manapun.

Sebastianus Salang di tengah keramaian masyarakat asal Manggarai se Jabodetabek menegaskan bahwa acara budaya seperti pertunjukkan Caci sangat bermanfaat bagi persaudaraan sekaligus memberikan energi besar bagi karakter dan identitas orang Manggarai, Flores dan NTT umumnya

Paikeris

Pertunjukan Caci biasanya diawali dengan seremoni Paikeris. Tua Golo dan para sesepuh mendapat kehormatan pertama untuk memecut lawan tanding dalam Caci.

Dalam tradisi Manggarai, tetesan darah yang keluar akibat terkena pecutan dalam sebuah atraksi Caci menandakan restu alam dan leluhur.

Konon luka dan bilur akibat pecutan tersebut akan hilang sekejab setelah atraksi Caci.

Ardy Mbalembout ternyata ikut mendapat kehormatan dari Panitia untuk ikut melakukan Paikeris. Kehormatan itu tidak disia-siakan oleh putra kraeng alm. D. A. J Theodorus Mbalembout Bsc. asal Manggarai dan ibu Maria Et Bunda Fernandez da Silva asal Larantuka itu.

Ardy, mantan atlet beladiri nasional dan kini menjadi pengacara di Ibukota , serta baru menyelesaikan pendidikan di Lemhanas tersebut dengan mantap memecut petarung Caci yang bersiap menangkis.

Ujung pecut yang keras sempat melibat bagian punggung lawan yang tak terlindung, segera meninggalkan guratan merah berdarah. Para penonton riuh bertempik sorak.

Selesai melaksanakan Paikeris, Bung Ardy di bawah tenda langsung dikerubuti beberapa pemuda yang menyalaminya. Ada ucapan yang menarik yang sempat keluar dari salah seorang pemuda itu kepada bung Ardy. “Kraeng Ardy memang asli berdarah Manggarai!” (tD)

Related Post