JAKARTA-Nama perusahaan Jamu Sidomuncul dengan aneka varian produknya tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, juga di sejumlah negara lain. Bahkan, karya-karya perusahaan besutan Joseph Irwan Hidayat itu sudah dirasakan masyarakat Indonesia secara luas.
Peran Sidomuncul yang populer dan selalu terasa di tengah-tengah masyarakat adalah melakukan ”Mudik Massal” menjelang Hari Raya Idilfitri setiap tahun dan memberikan sumbangan ratusan juta hingga miliaran rupiah setiap kali terjadi bencana. Sidomuncul juga sering melakukan aksi-aksi sosial lainya berupa operasi bibir sumbing, penanganan stunting dan lain-lain.
Dan menariknya, kata Irwan, semua itu dia lakukan karena gembira dan mendapatkan sukacita. ”Saya mengalami suasana batin yang penuh sukacita dengan memberi atau setelah memberi,” kata Irwan beberapa waktu lalu di kantornya.
Sebagai perusahaan, PT Industri Jamu dan Farmasi, Sidomuncul memiliki sejarah menarik di awal kemunculan hingga mendulang kesuksesan sekarang.
Sidomuncul didirikan oleh Ny. Rahmat Sulistio (nenek dari Irwan Hidayat) pada 1940. Hingga kini, Sidomuncul dengan salah satu produk andalannya bernama ”Tolak Angin” terus berkembang setelah 84 tahun.
Banyak kisah menarik di dalamnya. Kedekatan dengan sang nenek mengantar Irwan Hidayat menuju kesuksesan hari ini.
Pengagum Bunda Teresa itu bercerita, saat kecil sering sakit-sakitan sehingga dia diangkat oleh sang nenek untuk hidup bersama hingga membangun bisnis jamu.
“Rasanya seperti takdir dan jalan Tuhan,” kata Irwan. Kemudian, dia menceritakan bahwa awal mula produk Sidomuncul adalah rempah-rempah atau godokan rumahan, kemudian berubah menjadi pil hingga cairan seiring perkembangan zaman.
Dari pengalamannya mengelola perusahaan jamu yang kemudian melebarkan sayap ke berbagai bidang perusahaan lain menempuh perjalanan yang tidak mudah. ”Tapi kalau kita bersungguh-sungguh, kerja keras dengan manajemen yang benar dan diberkati Tuhan, niscaya akan maju,” jelas Irwan.
Irwan juga menekankan pentingnya menjaga kepercayaan dari masyarakat. ”Jangan pernah mengkhianati kepercayaan masyarakat atau konsumen. Lalu sedapat mungkin hadir dalam perjuangan hidup masyarakat, apalagi saat mereka susah misalnya karena bencana alam,” katanya lagi. (tD/*)