SEMARANG-Berbicara sebagai keynote speaker dalam Konferensi Internasional ke-6 STIKES Telogorejo Semarang pada 12/12/2024, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul, DR (HC) Irwan Hidayat mendorong STIKES tersebut untuk menjadi sekolah atau institusi pendidikan yang berbeda dengan lainnya.
”Jika STIKES Telogorejo sama saja dengan yang lain, akan selalu berjalan stagnan,” ujar Irwan memberi alasan.
Yang Irwan katakan tersebut berangkat dari pengalamannya mengelola perusahaan jamu Sidomuncul miliknya. Dia dan saudara-saudarinya bersama karyawan berusaha keras menghasilkan produk-produk yang berbeda dengan produk herbal yang beredar di pasaran.
Irwan lalu menceritakan pengalamannya mengelola Sidomuncul. Karena mengalami stagnasi akibat hanya meniru langkah-langkah perusahaan jamu lain, Irwan mengambil langkah taktis dan maju. Dia mereposisi perusahaannya yang sebelumnya adalah pabrik jamu menjadi ”Perusahaan Farmasi”
“Pabrik farmasi sukses karena memiliki partner yakni dokter, sedangkan kami para penjual jamu tidak ada, padahal produknya baik,”kata Irwan.
“Dari produk yang sebatas berbasis pengalaman dan sulit dijelaskan sifat ilmiahnya, kami lakukan uji klinis,” urai penerima Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Semarang untuk Manajeman Mutu (Branding) ini.
Sebagai produk perusahaan farmasi, maka produk-produk Sidomuncul seperti Tolakangin melalui uji klinis dan uji khasiat. Lalu Irwan dengan tim medianya memublikasikan secara luas hasil ”Uji klinis dan Uji Khasiat” produk-produknya.
Dengan langkah tersebut, produk-produk Sidomuncul lalu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, dan lain dari yang lain.
Irwan yakin STIKES Telogorejo Semarang bisa berkembang dan menjadi hebat ke depannya, kalau ada pembeda yang bisa dilihat dengan jelas oleh masyarakat.
Irwan menyarankan agar Stikes menemukan ”Pembedanya”. Ia memberi contoh, ajarkan peserta didik tentang cara merawat tubuh agar terlihat menarik. Lalu mereka dilatih untuk pandai berbicara, belajar bagaimana cara menyenangkan dan menghibur orang lain orang lain.
Katanya, “Jika orang senang, ide-ide yang muncul akan semakin banyak.”
Irwan juga mengingatkan untuk tidak mengabaikan sisi publikasi. Hal-hal menarik, betapa pun itu kecil, saran Irwan sebaiknya dipublikasikan. ”Kalau orang tertarik, calon mahasiswa baru akan berbondong-bondong mendaftar,” katanya.
Di Sidomuncul, jelas Irwan inovasi dan kreasi tidak pernah berhenti. Buktinya, saat ini Sidomuncul sedang menyiapkan sekitar 60 produk herbal untuk diperkenalkan kepada para dokter dan apoteker.
“Tahun depan kami akan memperkenalkan obat herbal kepada mereka, agar mereka percaya terhadap produk-produk alam yang kami produksi selama ini,” pungkasnya.
Irwan dan perusahaannya berharap, para dokter dan apoteker semakin percaya produk-produk Sidomuncul dan menjadikan sebagai alternatif di bidang kesehatan. (*/tD/TJ)