
Ketika memberikan sambutan pada acara Kolokium dan diskusi atas buku berjudul Salve Peregrinans Spei di Unika Atma Jaya pada 25 Februari 2025, Ketua Presidium KWI Mgr. Antonius Subianto Bunyamin OSC mengingatkan kembali pesan Paus Fransiskus dalam homilinya di Gelora Bung Karno pada 5 September 2025.
Ketika itu, paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu berkata, ”Fate Chiasso…!!”. Arti ungkapan tersebut jelas Uskup Anton, ”Buatlah gemuruh atau riuh persaudaraan dan belarasa yang merupakan buah dari kehidupan iman sejati”.
Sang Uskup lalu melanjutkan, ”Kolokium hari ini adalah salah satu cara untuk mewujudkan harapan Paus untuk Fate Chiasso – buatlah gemuruh persaudaraan sejati yang mendorong kita membangun jembatan persaudaraan hingga dapat merangkul saudara-saudari yang membutuhkan belarasa kita.”
Dengan begitu tambahnya lagi, terbangunlah kesadaran akan pentingnya makna toleransi, dialog, perjumpaan antariman serta semangat untuk membangun perdamaian di tengah masyarakat Indonesia yang beradab.

Dalam sambutan yang sama, Uskup Anton mengucapkan terima kasih kepada Menag Nasaruddin Umar atas doa kesembuhan bagi Paus Fransiskus. ”Terima kasih Bapak menteri atas doa-doa untuk Paus yang dibuat di mana-ana atas anjuran dan ajakan Bapak. Saya kira dalam tidurnya, Paus Fransiskus mendengar bisikan sahabatnya dari Indonesia,” kata Uskup Bandung di hadapan sang menteri yang datang menggunakan tongkat. Hadirin pun bertepuk riuh.
”Semoga melalui acara ini, kita semakin mampu dan mau membuat dunia sekitar ini gemuruh, riuh oleh ketaqwaan iman kita kepada Tuhan, dan keseriusan kita mewujudkan persaudaraan sejati yang mendorong kita untuk semakin mau dan mampu berbelarasa kepada saudara saudari yang rentan karena kita semua adalah saudara,” ucap Uskup Anton berharap.
”Dan kiranya, pertemuan ini menjadi doa dan bisikan ke telinga beliau: Salam bagimu Peziarah Harapan. Kiranya meneguhkan perjuangan yang dialami sekarang ini. Bapak Fransiskus telah menjadi jembatan persaudaraan bagi banyak pihak hingga semua menjadi saudara,” pungkas uskup humoris itu. (EDL/ tD)