Wed. Mar 12th, 2025

“Bos Sido Muncul”  Irwan Hidayat: Sido Muncul itu Bukan Milik Saya, Saya Hanya Pengelola

Irwan Hidayat bersama beberapa dokter dan bersama anak-anak penerima bantuan operasi bibir sumbing dan langit-langit. Foto dok kumparan.

Suatu hari kepada tempusdei.id, Irwan Hidayat, Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) mengatakan bahwa Sido Muncul adalah milik Tuhan. Irwan hanya bertugas mengelola agar untung dan bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang, terutama yang membutuhkan.

Merasa sebagai pengelola, Irwan mengaku bekerja sungguh-sungguh, melakukan berbagai inovasi dan terobosan yang relevan dengan perusahaan, dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak.

Selanjutnya, hasil yang perusahaan peroleh dialokasikan untuk pengembangan perusahaan, kesejahteraan karyawan dan karya-karya sosial.

Itulah sebabnya, setiap kali ada yang membutuhkan pertolongan, terutama dalam keadaan bencana, Irwan Hidayat dengan Sido Munculnya selalu mengulurkan tangan untuk membantu. Nominalnya pun selalu ratusan juta.

”Membantu orang mendatangkan ketenangan batin bagi saya,” kata pengagum Bunda Teresa ini pada kesempatan yang lain.

Lantas, ada orang berseloroh, ”Uang Sido Muncul ini gak habis-habis, walau sudah dibagi berkali-kali ke korban bencana dan lembaga sosial”.  ”Ya mungkin karena perusahaan ini milik Tuhan,” kata penyeloroh itu menimpali omongannya sendiri.

Sido Muncul tidak hanya ”Hadir” di saat darurat. Perusahaan jamu yang berbasis di Semarang ini sangat sering mengulurkan tangannya untuk lembaga sosial, rumah sakit dan lembaga-lembaga lain yang ia percaya bisa meneruskan bantuan dengan baik kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Aksi sosial terbarunya terjalin dengan Smile Train Indonesia pada Sabtu (22/2/25) untuk melakukan operasi bibir sumbing dan langit-langit secara gratis di Rumah Sakit Misi Lebak Hospital.

Melalui salah satu produk unggulannya, yaitu Kuku Bima, Sido Muncul memberikan bantuan senilai Rp 260 juta.

Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat kepada Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia, Deasy Larasati yang didampingi Direktur RS Misi Lebak, Drg. Palti Siregar, M. Kes (MMR).

Irwan menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan upaya Sido Muncul untuk berkontribusi secara konkret kepada masyarakat sekaligus menekan jumlah penderita bibir sumbing di Indonesia. Meskipun bukan kondisi yang mengancam jiwa kata Irwan, bibir sumbing dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Drg. Palti (Direktur RS Misi Lebak) menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Sido Muncul dan Smile Train Indonesia.

“Kami selalu berupaya agar anak-anak ini mendapat operasi gratis serta pelatihan berbicara. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak yang lahir dengan kondisi celah bibir dan langit-langit memiliki kesempatan menjalani hidup yang lebih sehat dan percaya diri,” katanya.

Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia, Deasy Larasati, mengatakan bahwa program operasi untuk penderita bibir sumbing ini dilakukan secara nasional oleh Smile Train.

Deasy juga mempersilakan kepada seluruh masyarakat yang ingin mendapat bantuan dan bisa menjangkau Rumah Sakit Misi Lebak Hospital untuk mendaftar.

Sejak usia 3 bulan jelas Deasy, sudah bisa dioperasi. Hal ini perlu dilakukan supaya anak yang bersangkutan tidak mengalami masalah dengan makan, minum, dan bicara.

”Semakin mereka mendapat informasi lebih cepat, semakin cepat juga ditangani. Akhirnya mereka bisa lebih berkualitas hidup ke depannya,” tambah Deasy.

Diketahui, operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis tersebut didukung oleh Dokter Spesialis Bedah Plastik dari Yayasan Hayandra Peduli dan Tim Dokter serta Tenaga Medis RS Misi Lebak yang berpengalaman di bidangnya.

Satu di antara para ahli adalah Dr. dr. Karina, Sp. BP-RE, salah satu pendiri Yayasan Hayandra Peduli sekaligus Dokter Spesialis Bedah Plastik dari Klinik Hayandra.

Sebagai informasi, bantuan operasi bibir sumbing gratis telah dilakukan Sido Muncul sejak tahun 2018. Pertama kali dilakukan di Kupang, NTT.

Hingga sekarang bantuan ini telah diberikan di berbagai wilayah Indonesia, dengan total pasien yang telah dioperasi hingga saat ini adalah 664 pasien. (tD/01)

Related Post