Angela Primachenco terjangkit Covid-19 saat sedang hamil. Pada 1 April 2020, ia mengalami koma dan dipasangi ventilator. Pada saat yang sama dokter memutuskan persalinan dininya. Pada saat-saat yang menegangkan itu ia melahirkan seorang gadis prematur bernama Ava. Dokter memutuskan persalinan tersebut agar bisa memberikan terapi pernapasan dari Vancouver untuk melawan penyakit dan melindungi bayinya.
Benar-benar Primachenco tidak menyadari kelahiran bayinya di Legacy Salmon Creek Medical Center, Washington itu. Ketika ia akhirnya pulih dari komanya pada 6 April, dia menyadari perutnya sudah kempis dan putrinya telah tiba ke dunia tujuh minggu lebih awal. Ibu dua anak ini menyebut kepulihan dan keberhasilan melahirkan anaknya sebagai rahmat Tuhan. Dia tidak sabar lagi untuk menggendong anaknya, dan akhirnya bisa memeluk erat-erat bayinya.
Hal yang menggembirakan juga, suami Primachenko, David, tidak terjangkit virus mematikan itu sehingga ia bisa memperhatikan Ava kecil yang berada di unit perawatan intensif neonatal di pusat medis. Ketika ingin bertemu putrinya, Primachenko harus melakukan dua tes Covid-19 berturut-turut .
Seperti yang dilaporkan pada Today dan dilansir Aleteia.com, ketika tes kedua ternyata juga negatif, Primachenko sangat bersukacita lalu memosting hal yang amat membahagiakan itu di Instagram: “Menangis sekarang !!! Aku bebas dan bisa menggendong bayi perempuanku di tanganku!”
Primachenko sekarang asik dan sibuk dengan Ava kecil dan kakak perempuannya Emily (yang baru berusia 11 bulan). Rasa syukur memenuhi hati Parmichenko dan dengan gembira berbagi kesaksian. “Bahkan di hari-hari tersulit dan masa tersulit yang ada, kita harus selalu mengandalkan Tuhan dan orang-orang di komunitas. Jumlah komunitas dan orang-orang yang berdoa untuk saya benar-benar tidak terkira. Saya terpesona, bersyukur dan saya sangat berterima kasih,” penuh rasa syukur. (tD/aleteia)