Fri. Nov 22nd, 2024

Perkumpulan Wartawan Kristen Gelar Pelatihan Jurnalistik

Pengurus Perwamki sedang mengunjungi seorang anggota yang sedang sakit. Foto: ist

Jakarta,Tempusdei.id – Untuk membekali warga gereja, khususnya kaum milenial dan umat lain yang berminat dalam jurnalistik, Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (Perwamki) pada September akan mengadakan pelatihan jurnalistik.

Rencana tersebut disampaikan Kordinator Pelaksana Emanuel Dapa Loka pada 1 Agustus 2020 di Jakarta. Menurut Emanuel, pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan kaidah-kaidah jurnalistik kepada siapa saja yang tertarik di bidang kewartawanan, khususnya di media Kristiani.

Ketua Umum Perwamki Stevano  Margianto berharap, melalui pelatihan jurnalistik ini juga, peserta mendapat tambahan pengetahuan, terutama bagi mahasiswa dalam menyelesaikan berbagai karya tulis, maupun masyarakat umum untuk berkarya. “Apalagi di era teknologi canggih ini, kita semua dituntut untuk cerdas mengikuti perkembangan zaman, terutama di media sosial yang kerap viral. Nah, jika kita sudah dibekali ilmu jurnalistik, maka kita bisa membedakan mana berita hoax, berita yang tendensius bernuansa SARA, dan lain-lain,” jelas Margianto.

Menurut rencana, jelas Emanuel, wartawan tempusdei.id ini, pelatihan tersebut akan diadakan secara daring melalui aplikasi Zoom, setiap Selasa malam selama September mulai 19.30 WIB. Ada beberapa nama, yakni Jonro I. Munthe, Agus R. Panjaitan,  Paul Maku Goru, Roy Agusta dan Emanuel Dapa Loka sendiri yang akan menjadi narasumber.

Roy Agusta selaku sekretaris panitia pelaksana, menyampaikan bahwa para peserta yang mengikuti pelatihan secara berkesinambungan selama 5 hari atau total selama 7.5 jam, akan mendapatkan E-Sertifikat. “Untuk paket Dasar Jurnalistik ini kami kenakan kontribusi Rp100 ribu untuk 5 kali pertemuan daring,”  tambah Roy.

Penasihat PERWAMKI Dr. Antonius Natan, Th.M menjelaskan bahwa pelatihan jurnalistik ini sangat penting mengingat profesi jurnalis sekarang ini tidak bisa lagi dianggap sebagai profesi “mainan” yang siapa saja boleh punya kartu pers selama dia kenal seseorang yang bekerja di media. “Citizen Journalism boleh saja berkembang sesuai eranya, tetapi jurnalis kristiani harus tetap mengacu pada prinsip-prinsip jurnalistik secara profesional,” kata Antonius.

Perwamki adalah organisasi wartawan yang mewadahi para wartawan kristiani. Para wartawan yang bergabung dalam organisasi ini mendapat kesempatan untuk saling memperkaya dalam wawasan dan keterampilan jurnalistik. Di wadah ini juga para anggota saling memerhatikan dan bersolidaritas. “Kini waktunya kita ikut berbagi ke luar, tanpa lupa untuk saling care ke dalam. Kalau kita tak punya sembako untuk berbagi, ya kita bagi ilmu dan pengalaman,” pungkas Emanuel Dapa Loka.

Jonro I. Munthe, Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi majalah NARWASTU menyebutkan,  Perwamki hadir sebagai lembaga para jurnalis dan media Kristiani sejak Oktober 2003.  Sejak berdiri, 15 tahun lalu, jelas Jonro lebih lanjut, Perwamki sudah sering mengadakan seminar dan diskusi-diskusi bersama para tokoh kristiani. (tD)

Related Post

Leave a Reply