Mon. Nov 25th, 2024

Oleh Eleine Magdalena, Kandidadt doktor Teologi Katolik

Sesungguhnya dalam saling melayani, merendahkan diri dan mengikuti jalan yang telah ditunjukkan Kristus, letak kebahagiaan kita.

Kalau ditanya apa yang paling berarti dalam hidup saya, maka jawabannya adalah mengenal Tuhan dan jalan-jalan-Nya. Bukan popularitas atau karier, kekayaan atau kepandaian. Bukan pula relasi atau nama baik, pekerjaan atau hobi, tapi keselamatan dan kebahagiaan yang saya terima karena mengenal Yesus. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup,” kata Yesus.

Tidak seorang pun dapat bebas dari dosa karena perbuatan atau kemampuannya sendiri. Sehebat apa pun seseorang, ia tidak mampu menyelamatkan diri sendiri. Allah adalah kudus. Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23). Ada jurang yang tak terseberangi antara Allah dan manusia berdosa kecuali oleh Yesus yang diutus Bapa.

Gereja mempunyai tugas menyampaikan keselamatan di dalam Kristus kepada umat manusia. Adalah kehendak Allah agar semua orang diselamatkan dan mengenal kebenaran. Gereja adalah kita semua: Tubuh Kristus. Setiap orang yang sudah dibaptis mempunyai tugas untuk membagikan cinta Tuhan yang dialaminya.

Setiap orang yang mengalami cinta Tuhan pasti ingin membawa orang lain juga mengalami cinta-Nya. Karena cinta Tuhan mampu mengubah sifat-sifat buruk, menyembuhkan hati yang terluka, memberi kekuatan untuk menanggung kesulitan hidup, memberi harapan dan kemampuan untuk berbuat baik.

Jika berbagi info tentang makanan enak atau film bagus kita antusias, seyogyanya terlebih lagi dalam berbagi kabar keselamatan dan hidup abadi dalam Kristus. Memang lebih mudah berbagi resep sehat, awet muda daripada kabar tentang hidup kekal. Manusia lebih mudah tertarik pada apa yang dapat dicerap panca indera dan yang memuaskan ego: makanan, minuman, film, musik, uang, kekuasaan. Namun kita tidak perlu berkecil hati karena sesungguhnya semua orang sangat membutuhkan Tuhan. Hanya memang banyak yang tidak mengakui dan masih terarah pada hal-hal duniawi.

Jika orang yang mengenal kita, mendengarkan kata-kata kita, melihat perbuatan dan pekerjaan kita menjadi tertarik untuk mengenal Yesus, maka kita sudah menjalankan tugas perutusan dengan baik. Jika hidup sehari-hari kita membuat orang mendekat pada Yesus, maka kita sudah turut melakukan kegiatan misioner Gereja. Kiranya misi Yesus menjadi misi kita juga. Mari kita terus memperdalam hidup rohani dengan memberi hati kita dan bukan hanya hadir secara fisik di dalam perayaan liturgi suci. (Menemukan Tuhan Dalam Hidup Sehari-hari, 2012)

Related Post

Leave a Reply