TEMPUSDEI.ID (28/11) – Peristiwa pembunuhan secara sadis terhadap 4 orang dan pembakaran 6 buah rumah warga dan 1 buah rumah ibadah di Dusun Lewonu, Desa Lembah Tongoa, Sulawesi pada 27/11 menyayat-nyayat nurani kemanusiaan siapa pun. Pembunuhan dilakukan dengan cara pemenggalan kepala.
“Saya sangat prihatin dengan peristiwa kekerasan yang terjadi di Dusun Lewonu, Desa Lembantongoa, Sulteng, di mana Rumah ibadah Bala Keselamatan dan 6 rumah dibakar, 4 warga dibunuh secara sadis,” ungkap Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom.
Terkait hal tersebut, Gomar memohon agar aparat keamanan menuntaskan sisa-sisa kombatan teroris, agar masyarakat bebas dari ancaman teror, khususnya di sekitar Poso dan Sigi. Kehadiran aparat Negara diperlukan di seluruh pelosok negeri untuk memulihkan rasa aman dalam diri masyarakat.
Gomar juga mengimbau masyarakat, khususnya di lokasi kejadian, untuk tetap tenang dan menyerahkan penanganan masalah ini sepenuhnya kepada aparat. “Marilah kita semua bahu-membahu menciptakan keamanan dan kenyamanan bersama.,” ajak Gomar.
Korban merupakan satu keluarga dan diduga tindakan brutal tersebut DPO Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. Berdasarkan keterangan dari Sekretaris Desa Lemban Tonga, Rifai kepada media, yang menjadi korban adalah menantu, mertua dan dua anak.
Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyahutama membenarkan adanya kasus pembunuhan di Desa Lembangtongo, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tersebut.
Dilaporkan, akibat peristiwa tersebut, 150 Kepala Keluarga mengungsi. Kepala Desa Lemban Tongoa Deki Basalulu menjelaskan bahwa mereka yang mengungsi itu bermukim dekat lokasi kejadian penyerangan. Menurut Kades, masyarakat tersebut diungsikan ke tempat yang lebih aman yang lokasinya masih di Desa Lemban Tongoa. (tD)