TEMPUSDEI.ID (23/12/20)
Untuk mencegah penularan virus korona, sejak boleh menyelenggarakan Misa tatap muda atau offline, seluruh gereja Katolik di wilayah Keuskupan Agung Jakarta menerapkan protokol kesehatan secara sangat ketat. Dan protokol yang sama akan diterapkan dalam penyelenggaraan rangkaian Misa dalam rangka Natal 2020. Protokol kesehatan yang dimaksud adalah melaksanakan 3M dengan menyediakan air bersih dan sabun untuk mencuci tangan, handsanitizer.
Selain itu kepada umat yang datang ke gereja dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, dan di dalam gereja mereka duduk dalam jarak 1-1,5 meter. Lebih dari itu, umat yang akan menghadiri Misa, terlebih dahulu harus mendaftarkan diri melalui website dengan menyertakan data umat dari Basis Integras Data Umat Keuskupan (BIDUK). Dengan demikian, dipastikan, umat yang tidak mendaftar, tidak akan bisa masuk ke dalam gereja, sebab di pintu masuk gereja, petugas sudah siap dengan perangkat gadget untuk menyeken (scan) barcode umat yang telah mendaftarkan diri dan disetujui untuk ikut serta dalam Misa.
Hal tersebut dijelaskan oleh Romo Adi Parsodjo (Sekretaris Uskup Jakarta) dan Romo Albertus Hanny (Pastor Kepala Paroki Katedral Jakarta) dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual pada 24/12/20. Konpres tersebut diikuti oleh sejumlah wartawan melalui zoom dan google. “Khusus untuk Misa offline, akan diterapkan Prokes secara maksimal. Di dalam pelaksanaannya, hanya 20 persen kapasitan gereja yang boleh terisi dengan durasi Misa maksimal 60 menit. Setelah Misa umat langsung pulang, tidak berkerumun. Umat yang ingin hadir mendaftarkan diri melalui belarasa.id. Usia umat yang boleh hadir 18-59 tahun dan sehat. Kalau kurang sehat, tinggal di rumah. Umat dimintai saling menjaga untuk memutus matarantai Covid-19,” jelas Romo Hanny.
Dijelaskan pulang dalam konpres ini, bahwa untuk dekorasi, panitia memakai dekorasi dengan nuansa Nusantara untuk memperteguh semangat kebangsaan dan kebinekaan. (tD)
