Jakarta, TEMPUSDEI.ID (3/1/21)
Mungkinkah melakukan pertandingan pencak silat jarak jauh atau secara virtual? Sangat mungkin. Buktinya, organisasi Pencak Silat Pendidikan Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) menggelar kejuaraan nasional pencak silat seni secara virtual mulai awal 2021 ini. Pembukaan Kejurnas Pencak Silat Seni THS-THM malah telah dilakukan pada Sabtu (2/1) sore, melibatkan 168 atlet yang akan bertarung memperebutkan juara pada tiga nomor yang dipertandingkan.
Para atlet silat THS-THM ini tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti Bandung, Semarang, Makassar, Bali, Kupang, Atambua, Maumere, Larantuka, Timika, Pangkal Pinang, Palembang, Tanjung Karang, dan Manado.
Kejurnas virtual ini dibuka secara resmi oleh Dewan Pendiri THS-THM Dokter Haripurnomo Kushadiwijaya. Dalam sambutannya, Haripunomo mengapresiasi pengurus nasional THS-THM dan panitia yang telah berupaya menyelenggarakan kejuaraan pencak silat secara virtual ini. Mas Hari, sapaan akrab Dewan Pendiri ini juga berpesan agar panitia dan peserta selalu memperhatikan protokol kesehatan.
“Pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman besar bagi kita jika melakukan kegiatan seperti biasanya. Saya minta untuk menjalankan protokol kesehatan sebaik-baiknya dalam kegiatan dengan mengikuti arahan pemerintah. Jaga jarak, rajin cuci tangan, dan memakai masker. Kegiatan silat kita pasti ada tantangan. Dulu kita pikir kejuaraan seperti ini tidak mungkin, ternyata teknologi memungkinkan kita bisa melakukan semua ini,” ujar Mas Hari dalam arahannya langsung dari Yogyakarta.
Dewan Pendiri juga mengajak agar gerak-gerak silat yang dipertandingan selalu dihayati spiritualitasnya oleh setiap peserta.
Sementara itu Ketua Panitia Kejurnas THS-THM, Yanselmus Nanga, menyatakan kegiatan ini untuk membangkitkan keaktifan latihan di berbagai daerah agar dengan terus berlatih pencak silat, setiap anggota selalu dapat menjaga kesehatannya masing-masing.
“Kami berharap keikutsertaan semua semakin menghangatkan persaudaraan kita di berbagai tempat sekaligus menjaga kesehatan. Kami berusaha memberikan yang terbaik dan mendorong semua untuk terus mengembangkan kegiatan silat secara virtual ditengah pandemi Covid-19 saat ini,” ujar Yansel dalam sambutannya langsung dari Batam Kepulauan Riau.
Sedangkan menurut Koordinator Nasional THS-THM, Eugenius Kau Suni, kejuaraan ini sekaligus untuk mengembangkan budaya pencak silat Indonesia.
“Salah satu misi THS-THM adalah menjaga dan mengembangkan keberagaman budaya Indonesia budaya pencak silat. Kejurnas silat seni ini sebagai salah satu wujudnya. Semakin cinta budaya, harapannya kita juga semakin cinta Indonesia,” ujar Kau Suni usai pembukaan.
Pada Kejurnas kali ini, peserta akan memperebutkan tiga nomor yang dipertandingkan yaitu Kembangan Terikat Wajib Beregu, Kembangan Terikat Pilihan Beregu, dan Kembangan Bebas Perorangan.
Panitia mendorong setiap peserta untuk lebih menonjolkan aspek seni dalam pencak silat sebagai salah satu daya tarik.
Kejurnas silat seni ini akan berlangsung dari Januari sampai 31 Januari 2021. Secara teknis, masing-masing regu mengirimkan video gerak silat yang dipertandingkan. Selanjutnya, proses penilaiannya berlangsung live. (tD)
Salam Sejahtera,
Dalam Perlombaan Kejuaraan Tingkat Nasional Organisasi THS-THM Se Indonesia Raya ini merupakan wujud pembentukan generasi muda yang berkarakter dan berbakat dari aspek Olahraga teristimewa Pencak Silat. Pencak Silat sebagai budaya dalam seni gerak lewat bela diri Indonesia yang disebut Silat. Sebagai Organisasi Sosial beriman Katolik Roma memang tidak berada dalam IPSI. sebagaimana yang dituangkan dalam Statuta Organisasi sebagai payung hukum organisasi THS-THM.
Kami dari Distrik Keuskupan Atambua menyambut kegiatan yang diselenggarakan oleh Kornas dan para panitia penyelenggara Kejurnas ini. Harapannya, dapat melahirkan generasi muda yang berprestasi, generasi muda yang cerdas akan cinta tanah, gereja dan bangsa dsb. Terima kasih
Salam Sehat dari Garda perbatasan RI-RDTL-Distrik Keuskupan Atambua