Oleh Florianus Marung, S. Fil
Jangan takut gagal. Maknailah kegagalan sebagai bagian dari proses peningkatan kinerja.
Setiap orang pasti pernah gagal dalam skala tertentu. Kata Thomas Edison, “Saya belum gagal. Saya hanya menemukan 10.000 cara yang tidak akan berhasil.” Pernyataan Thomas Edison tersebut menegaskan bahwa ketika kita masih berjuang untuk menemukan cara untuk mengatasi sebuah kegagalan, kita belum gagal. Sesuatu dikatakan gagal jika kita hanya berpasrah pada saat hal yang diperjuangkan tidak tercapai. Dalam lingkup kerja, kegagalan harus dimaknai sebagai proses peningkatan kinerja. Hal tersebut akan berpengaruh pada usaha dan daya juang seseorang untuk memperbaiki diri dan meningkatkan diri ketika mengalami kegagalan dalam kerja.
Kata kinerja adalah kependekan dari “kinetika energi kerja”. Padanannya dalam bahasa Inggris, kata “performance”. Kata performance sendiri merujuk pada dua hal, yaitu job performance dan actual performance. Kedua hal tersebut memiliki arti yang hampir sama, yaitu penyelesaian suatu tugas dengan penerapan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Istilah kinerja digunakan untuk mengukur hasil yang telah dicapai oleh sebuah organisasi atau lembaga.
Kinerja menurut Sutrisno dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2016) adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas. Sutrisno menjelaskan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi atau lembaga sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
Peningkatan dan penurunan kinerja dalam suatu organisasi atau lembaga sangat dipengaruhi oleh berbagai factor. Dan ukuran baik buruknya sebuah kinerja dapat diukur oleh efektivitas dan efisiensi. Kinerja dikatakan efektif bila mencapai tujuan yang ingin dicapai, sedangkan dikatakan efisien bila yang dikerjakan itu sungguh memuaskan dan sebagai pendorong untuk mencapai tujuan.
Dalam organisasi atau sebuah lembaga yang baik, wewenang dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan baik tanpa adanya tumpang tindih tugas. Setiap orang dalam organisasi atau lembaga mengetahui apa yang menjadi hak dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi atau lembaga tersebut. Sederhananya “siapa”melakukan “apa” sudah sangat jelas. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam organisasi atau lembaga akan mendukung kinerja orang tersebut.
Kinerja organisasi atau lembaga tercipta jika adanya kedisiplinan diri dari setiap pribadi dalam organisasi atau lembaga tersebut. Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri terhadap peraturan atau ketetapan sebuah organisasi atau lembaga. Masalah disiplin yang ada dalam sebuah organisasi atau lembaga baik atasan maupun bawahan akan memberikan corak terhadap kinerja organisasi atau lembaga.
Kinerja organisasi atau lembaga akan tercapai jika kinerja individu atau kelompok ditingkatkan. Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi atau lembaga. Inisiatif karyawan yang ada di dalam organisasi atau lembaga merupakan daya dorong kemajuan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja organisasi atau lembaga secara menyeluruh.
Kegagalan, Anak Tangga Proses
Kita semua pasti mengenal Michael Jeffrey Jordan, pemain basket profesional asal Amerika. Sebagai pemain basket yang sukses dan terkenal di dunia, Michael Jordan juga pernah mengalami kegagalan. Michael Jordan mengatakan “Saya gagal di 9000 tembakan di sepanjang karir saya. Saya kalah di hampir 300 pertandingan. 26 kali, saya dipercaya untuk mengambil tembakan yang menentukan hasil akhir pertandingan, dan saya gagal. Saya terus menerus gagal, lagi dan lagi di dalam kehidupan saya. Dan itulah alasan saya sukses.”
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam kerja pasti tak terlepas dari keberhasilan dan kegagalan. Kegagalan dalam kerja adalah hal yang wajar. Kegagalan adalah sebuah pengalaman yang berharga dalam hidup. Tanpa kegagalan seseorang tidak akan mengetahui tentang keberhasilan. Pengalaman kegagalan adalah ilmu yang berharga daripada cerita tentang kesuksesan. Kegagalan bukanlah suatu kesalahan yang patut ditertawakan. Ketidakberanian dalam mencoba yang sebenarnya pantas dicibir. Kegagalan dalam kerja haruslah menjadi motivasi untuk berjuang dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.
Peningkatan kinerja tercapai jika ada motivasi untuk sukses dalam kerja. Motivasi kerja yang baik mendorong seseorang untuk berjuang menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang telah dipercayakan kepadanya. Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan tersebut juga merupakan keberhasilan organisasi atau lembaga.
Proses peningkatan kinerja tercipta jika seseorang mau bangkit dari kegagalan dan berjuang untuk berhasil. Setiap usaha, daya juang, dan mau belajar dari kegagalan adalah nilai yang berharga dalam proses peningkatan kinerja. Kegagalan dalam kerja harus dimaknai sebagai proses peningkatan kinerja. Setiap orang tidak menginginkan gagal, tetapi harus menerima kegagalan dan berjuang kembali untuk berhasil. Jika nasi sudah menjadi bubur, buatlah menjadi bubur yang enak (misalnya, bubur ayam). Jangan takut gagal. Maknailah kegagalan sebagai bagian dari proses peningkatan kinerja.