TEMPUSDEI.ID (8 MARET 2021)
Pandemi tidak mampu membelenggu daya kreasi penyair Joko Pinurbo. Dia tetap berkarya dalam diam. Dan ketika memasuki tahun 2021, hasil kreasi itu antara lain muncul dalam bentuk dua buah buku antologi puisi berjudul Salah Piknik terbitan Gramedia Pustaka Utama dan Sepotong Hati di Angkringan terbitan Diva Press.
Seperti biasa, puisi-pusi Jokpin, begitu Tokoh Sastra versi Majalah TEMPO ini biasa disapa, ringan, lugas, jenaka dan pendek-pendek namun mengandung pesan yang kuat, cerdas dan reflektif. Dalam puisi-puisinya tersebut terselip ironika, sarkasme, kritik dan sebagainya. Diksinya terasa kuat dan berenergi.
Tentang virus korona yang sedang menyergap dunia kata alumni Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan ini, tidak bisa tidak, manusia harus berefleksi dalam-dalam tentang kehadiran dan perannya dalam dunia ini. “Manusia harus bisa mengendalikan egoisme dan egosentrismenya. Manusia harus membangun kembali harmoni dengan alam dan sesama makhluk hidup,” kata penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa (2005, 2015), South East Asian (SEA) Write Award (2014).
Tambahnya, “Manusia juga harus meningkatkan solidaritas atau kesetiakawanan sosial karena dalam situasi seperti ini tidak ada seorang pun yang dapat bertahan hidup dengan kemampuan dan kekuatannya sendiri,” ungkap alumni Fakultas Sastra Indonesia dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini.
Lantas bagaimana Jokpin, mengisi masa-masa stay at home atau work from home? Ia tetap dengan kebiasaannya membaca dan menulis. “Kesibukan tidak berkurang, tetap membaca dan menulis. Sering juga mengisi acara-acara daring, dan melaksanakan berbagai kegiatan atau pekerjaan yang berhubungan dengan dunia sastra atau penulisan,” jelasnya menjawab tempusdei.id sebelumnya. Dan hasilnya? Antara lain, kedua buku tersebut.
Kedua buku tersebut sudah bisa didapatkan di toko buku, bisa juga memerolehnya secara online. (tD)