Oleh Eleine Magdalena, Penulis buku-buku renungan best seller
Kata “karbitan” biasanya berkonotasi jelek. Mangga yang dikarbit rasanya masam. Posisi yang didapat karena koneksi, mutunya perlu diuji lagi. Jangka panjang dan hasil akhir dimenangkan oleh yang benar-benar punya kualitas. Itu mengandaikan adanya sikap disiplin dan kerja keras.
Kita membaca dalam Injil Markus 3:13-19 tentang Yesus memanggil kedua belas rasul. Orang-orang yang dipanggil ini datang kepada-Nya. Datang berarti mereka berada dekat dengan Yesus, memisahkan diri dari pergaulannya yang “lama” untuk pergi bersama Yesus.
Ini bisa saja berarti meninggalkan pekerjaan, mengubah gaya hidup, mengurangi hobi yang berlebihan. Yang biasa menghabiskan waktu 3 jam sehari untuk hobi: memelihara anjing, shopping, sekarang mengunjungi orang sakit di rumah sakit. Yang biasanya bangun pukul 7 pagi menjadi pukul 5 karena menghadiri Misa pagi. Datang kepada Yesus juga bisa berarti meninggalkan cita-citanya semula yang ingin mencari uang sebanyak-banyaknya supaya bisa punya lebih banyak rumah, dan mobil, menjadi mencari uang agar dapat melayani Tuhan dan menolong sesama, untuk menyumbang gereja, membantu orang miskin dan sakit.
Datang kepada Yesus bisa juga berarti meninggalkan pekerjaan yang melanggar hukum dan merugikan orang lain.
Dituliskan dalam Injil bahwa Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya. Yesus rupanya tidak memilih orang yang terpandai, kaya, berkuasa, atau yang fisiknya kuat dan tampan. Tapi Yesus memilih tiap-tiap orang menurut kebijaksanaan-Nya sesuai dengan pekerjaan yang ditentukan-Nya.
Tuhan tidak mengutus sembarang orang dengan tangan hampa. Yesus mempunyai rencana pembinaan yang matang bagi rasul-rasul-Nya. Yesus tidak main-main dalam mendidik dan membentuk murid-murid-Nya. Tuhan mengutus orang-orang yang telah disiapkan-Nya dan diperlengkapi dengan karunia dan kuasa Roh Kudus (ay 15) untuk mewartakan Injil.
Mengikuti Kristus adalah perjalanan untuk semakin mengenal Tuhan yang kita layani dan semakin mengenal diri sendiri. Perjalanan bersama Tuhan adalah proses yang membutuhkan waktu.
Seperti buah yang masak di pohon akan terasa manis dan sedap, demikian pula membentuk murid Kristus yang tangguh butuh waktu dan proses panjang. (Menemukan Tuhan Dalam Hidup Sehari-hari, 2012)