TEMPUSDEI.ID (16 APRIL 2021)
Keberhasilan putra Lembata Agustinus Gergorius Raja Dasion, SS. MA merebut gelar doktor sosiologi di UGM tidak lama setelah Lembata diluluhlantakkan badai siklon Seroja, menjadi pelipur lara tersendiri. Betapa tidak? Raja Dasion mempertahankan disertasinya berjudul “Merebut” Paus di Laut Sawu: Analisa Wacana Konservasi Paus di Lamalera, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Disertasi ini mengelaborasi “perjuangan” masyarakat Lembata mempertahankan sumber mata pencarian mereka dari berburu paus, sebuah tradisi yang tidak bernilai hanya ekonomis, tapi juga bernilai budaya, teologis dan lain-lain.
Raja Dasion meraih nilai gemilang dengan predikat “sangat memuaskan” dalam ujian terbuka pada Rabu (15/4/2021) pagi tersebut.
Doktor Raja Dasion lahir di Lewoleba, Lembata, 5 April 1984 dari pasangan suami-isteri guru, Fransiskus Atakebelen Dasion dan Maria Bulu Batafor. Raja Dasion menempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak Ade Irma Suryani Nasution Lamalera, Wulandoni dan SD Inpres Labalimut (Boto), Kecamatan Nagawutun, SMP Sanctissima Trinitas Hokeng, Kabupaten Flores Timur dan SMA Seminari San Dominggo, Hokeng.
Ia menyelesaikan studi S-1 di Fakultas Filsafat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Kemudian S-2 bidang Sosiologi diraih dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.Sejak 2016 menempuh studi S-3 bidang Sosiologi di Departemen Sosiologi Fisipol UGM. (tD)