RADHAR YANG PULANG
Oleh Agust G. Thuru
Seperti apa wajahmu?
Tak ada pertemuan waktu
lalu kita saling memanah
senyumku dan senyummu
pada hiruk pikuk kota Jakarta
Atau di lorong-lorong sempit
di kota Denpasar
tidak, kita tak pernah
saling memagut tatap mata
sekadar pertemuan tak terduga
Tapi tahukah engkau
mata batinku yang menyusup
pada setiap lorong kata
yang kau tumpahkan
dari bejana di lubuk hatimu?
Kita tak pernah sekalipun
bersama merajut kata bertuah
tetapi tahukah engkau
namamu merapat dekap
pada lubuk nuraniku?
Dan kata-katamu menjadi santapan
ketika puisi lahir menjiwai
kukira kaupun tak pernah
sekadar mengeja huruf-huruf
yang terpajang pada namaku
Tapi tahukan engkau
namamu adalah sentuhan sunyi
saat aku menjilat manisnya makna
yang tersembunyi di setiap kata rajutanmu
yang selalu saja memesona
Ah, aku tahu namamu
menyebut setiap pergulatan sukma
melahirkan kata beradab
untuk pantas diwariskan
kau memberiku pelajaran tentang cara
memilih kata yang sakral
Akhirnya aku menyebut namamu
pada sepotong doa perpisahan
Radhar Panca Dahana
teruslah menulis puisi persahabatan
bahagia di surga kekal sahabatku
Denpasar, 23.04.2021
Radhar Panca Dahana adalah sastrawan dan budayawan, Ia kelahiran: 26 Maret 1965, meninggal 22 April 2021