Oleh Pater Remmy Sila, CSsR, Superior Misi Redemptoris di Samoa, Provinsi Oceania
TEMPUSDEI.ID (20 JUNI 2021)
Dalam ziarah kehidupan kita di dunia ini, tidak jarang bahkan sering kita menghadapi “badai” yang membuat kita bingung, cemas dan takut. Badai itu bisa datang menimpa kita kapan saja, di mana saja dan dan dalam bentuk dan cara apa saja. Sabda Tuhan dalam ketiga bacaan kita pada hari ini mengingatkan kita sekaligus memberikan harapan bahwa Tuhan senantiasa bersama kita.
Baik bacaan pertama dari Ayub 38: 1. 8 – 11 maupun bacaan Injil dari Markus 4: 35 – 41, mengingatkan kita bahwa Allah adalah Pencipta dunia ini. Oleh karena itu, Allah yang sama memiliki kuasa untuk mengendalikan dan mengatur semua kekuatan alam, semua peristiwa atau kejadian di dunia ini, baik fisik maupun rohani.
Semesta alam ini ada dalam kuasa dan kendali-Nya. Dialah yang mengatur dan mengarahkan jalan hidup kita dan sejarah dunia. Dia tahu kapan waktu yang terbaik untuk ikut campur tangan baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam sejarah dunia secara keseluruhan. Kita selalu mendengarkan kata-kata penghiburan dan penyemangat: “Semuanya akan indah pada waktunya.” Atau “Waktu Tuhan adalah yang terbaik.” Hal ini terbukti dalam tanggapan Tuhan yang tepat waktu dalam peristiwa ujian iman yang Ayub dan para murid Yesus sendiri alami.
Sedangkan dalam bacaan kedua dari 2 Korintus 5: 14 – 17, Santo Paulus menegaskan bahwa ketika Tuhan campur tangan untuk menolong dan menyelamatkan kita, itu semata-mata karena cinta-Nya yang begitu besar kepada kita anak-anak-Nya dan seluruh dunia hasil karya agung-Nya sendiri. Dan untuk itu tak tanggung-tanggung, Dia merelakan Putra tunggal-Nya mati tergantung di kayu salib pada waktu yang tepat untuk menyelamatkan dan membarui kita dan seluruh dunia.
Pengalaman kita membuktikan bahwa hidup ini penuh dengan badai. Terkadang badai itu begitu dahsyat sehingga manusia sekuat dan sehebat apa pun tak berdaya menghadapinya. Masih segar dalam ingatan kita badai “Seroja” yang melanda N.T.T dan Timor Leste beberapa waktu yang lalu. Atau Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia sudah hampir dua tahun dan sudah memakan begitu banyak korban nyawa. Pandemi ini juga telah memorakporandakan ekonomi dunia. Negara sehebat Amerika dan Israel pun belum atau tak berdaya berhadapan serangan Covid-19 ini.
Masih banyak contoh lain. Semua ini membuktikan bahwa selama kita masih hidup di dunia ini, hidup kita tidak pernah akan bebas dari badai; baik yang berskala besar maupun yang berskala sedang dan kecil.
Namun sebagai orang beriman dan terutama sebgai pengikut Yesus, kita tidak boleh berkecil hati dan takut dalam menghadapi setiap badai dalam kehidupan kita karena Yesus adalah Tuhan atas alam semesta. Dia selalu bersama kita untuk menenangkan dan mengatasi badai kita.
Ada dua kebenaran iman diungkapkan dalam Injil hari ini. Pertama, Yesus selalu bersama kita dalam “perahu” hidup kita. Kedua, tidak perlu mengandalkan diri mengendalikan “perahu” hidup kita. Kita tidak akan mampu mengatasi badai yang datang menimpa. Kita perlu memohon pertolongan kepada Yesus.
Tak diragukan bahwa beberapa dari murid Yesus adalah nelayan andal dan sangat berpengalaman. Mereka sudah berusaha tetapi akhirnya menyerah dan hampir putus asa. Akhirnya mereka berlari kepada Yesus dan berseru kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Yesus pun bangun, menghardik angin itu: “Diam! Tenanglah.” Dan apa yang terjadi? Angin itu reda, dan danau itu menjadi teduh sekali.
Dalam hal ini, sejak zaman Perjanjian Lama, Tuhan sendiri sudah mengingatkan: “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.” (Mzm 50: 15).
Oleh karena itu, ketika badai datang menimpa kita, daripada menyerah, hidup dalam ketakutan dan terus mengeluh, kita hendaknya berlari kepada Tuhan dan memohon pertolongan daripada-Nya. Dikatakan dalam Mazmur 121:2: “Pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi.” Kita pun hendaknya terus memupuk iman kita agar semakin kuat dan mendalam. Dengan itulah kita memiliki harapan dan bertahan dalam menghadapi setiap badai kehidupan kita.
Selamat Hari Minggu. Tuhan memberkati.